Karya Seniman Indonesia di Antara Mural Menakjubkan di Kota Perth

14 Februari 2018 16:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kota Perth, Western Australia, menyajikan banyak pengalaman traveling yang tak biasa. Selain alam dan lokasi bersejarah, Perth juga menjadi kota bagi 'street art' yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Ya, ada banyak karya seni berupa mural hingga grafiti yang terpampang mencolok di dinding-dinding bangunan di Kota Perth. kumparanTravel diajak berkeliling Kota Perth untuk menikmati karya seni itu atas undangan Tourism Western Australia dan Garuda Indonesia pekan lalu.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Bersama seorang pemandu dari 'Oh Hey WA', kumparanTravel dan 6 teman diajak dalam 'Perth cultural walking tour'. Lokasi awal yang kami tuju adalah jalan kecil 'Wolf Lane'. Di lokasi ini, mural pertama kali yang terlihat adalah gambar burung gagak dengan tulisan 'Inside your head, there is a heart'.
Tak jauh dari situ, ada mural besar hewan mirip tikus pada dinding salah satu rumah. Namun hewan tersebut bukanlah tikus, melainkan posum, spesies marsupial asli Australia, yang juga ada Papua Nugini, dan Sulawesi. Karya itu dibuat oleh seniman asal Belgia dengan inisial ROA.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Masih di Wolf Lane, ada mural di tembok berwarna merah yang sekilas tampak biasa, berupa seorang wanita sedang duduk dengan beberapa layar televisi dan tulisan 'productive' dan 'construction'.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Namun, ternyata mural bertema 'Digitally Interactive Mural' itu bisa hidup jika dilihat melalui aplikasi re+public di smartphone. Aplikasi itu diketahui dari keterangan di bagian bawah mural dengan tanda '+' besar. Tampaklah mural itu hidup dan lebih berwarna di smartphone. Menakjubkan!
ADVERTISEMENT
Silakan dicoba dan scan mural di atas dari layar komputer atau laptop.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Di ujung jalan masih di Wolf Line, ada mural yang penuh warna dan tampak sangat menarik untuk dijadikan lokasi berfoto. Mural itu dibuat oleh seniman bernama Maya Hayuk pada tahun 2014 saat gelaran 'FORM's PUBLIC Perth Project' di Perth.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Dari Wolf Lane, kumparanTravel dan teman-teman yang ikut 'walking tour', diajak ke jalan besar di Murray Street, Kota Perth. Suasana di jalan ini cukup ramai dengan cuaca yang terik. Nah, ada mural di pinggir jalan yang tak sebesar mural-mural di Wolf Lane, tapi memiliki desain yang sangat khas.
"Ini karya Indonesia!" ucap teman bernama Marischka.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Namun si pemandu tur tampaknya tak banyak mengetahui soal mural ini, sampai terlihat di bagian bawah mural nama si pembuat yang ternyata seniman Indonesia asal Yogyakarta, Eko Nugroho.
ADVERTISEMENT
Ada setidaknya 3 mural di Murray Street karya seniman kelahiran tahun 1977, yang karyanya sudah diakui dunia itu. Eko besar menjadi seniman dari mural-mural di gang-gang sempit saat dia masih kecil. Karya di Murray Street ini dibuat pada tahun 2015 saat 'PUBLIC-Street Art Festival' di Perth.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Saya dan kawan-kawan berdecak kagum melihat karya itu. Bukan saja karena ada karya mural anak bangsa yang diakui di Australia, tapi juga karena karya itu mendapat tempat di jalan besar pusat Kota Perth, berbeda dengan karya-karya di gang tak seramai Wolf Lane.
Mural di Murray Street itu bukanlah satu-satunya karya Eko Nugroho. Penelusuran saya mendapati ada karya yang lebih besar dibuat Eko di Perth dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik saat festival pada April 2015 itu, berjudul 'Moving Landscapes'.
ADVERTISEMENT
Dari jalan besar di Murray Street, pemandu walking tour mengajak saya ke jalan kecil lagi. Kali ini di Prince Line, sebuah gang di antara pertokoan yang mayoritas menjual fashion dan kafe-kafe penyedia wine hingga kopi. Di sini, tema mural cenderung merepresentasikan Perth sebagai kota fashion.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Salah satunya adalah karya di bawah ini yang dibuat oleh Clare McFarlane dan Paul Capcorn yang menggambarkan industri fashion. Seperti halnya mural-mural di sisi jalan lain Kota Perth, mural ini juga sangat instagramable. Jadi, jangan lupa untuk sempatkan berfoto ya.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Nah, di ujung jalan antara Prince Line dan Wellington Street, tampak mural seorang anak mengenakan mahkota yang murung sedang memegang baju. Mural itu berjudul 'Lost in Giant' yang dibuat seniman bernama Stormie Mills.
ADVERTISEMENT
Si pembuat menyebut mural itu terinspirasi memori masa kecil dia saat mengunjungi kota-kota di dunia dan dia merasa kecil melihat besarnya sebuah kota.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Dari Pince Line, kami diajak ke persimpangan jalan di kawasan Northbridge, tepatnya di William Street. Sebuah mural besar terpampang jelas di dinding bangunan Central Institute of Technology.
Mural itu dibuat oleh seniman asal Ukraina Aec (Interesni Kazki) berjudul 'Memory of the Land'. Mural ini menjelaskan tentang perbedaan masyarakat Australia di masa lalu dan modern, juga masa kolonial dan prakolonial.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Masih banyak lagi mural maupun grafiti yang membuat Kota Perth lebih punya seni. Bahkan, mural-mural ini selain menjadi objek foto yang instagramable banget, juga pernah digunakan sebagai lokasi prewedding.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, karya seni mengagumkan itu sepertinya tak banyak mendapat perhatian. Mungkin karena beberapa tempatnya lebih banyak di gang atau jalan sempit, sehingga tak sedikit mural yang sudah tertutup poster iklan, bak sampah, hingga jadi area parkir kendaraan. Semoga karya itu tetap terjaga.
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Street Art di Perth. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Jadi, kalau kamu sedang traveling ke Perth, sempatkanlah menikmati karya-karya seni yang indah itu. Banyak penyedia jasa walking tour dan informasi yang bisa dicari mengenai arti dari mural-mural di Perth.