Kemenpar Siapkan Indonesia Jadi Destinasi Halal Favorit Dunia

30 Juni 2019 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyusunan Renstra Pariwisata Halal 2019-2024 dan Pra Konvensi Pedoman Pengembangan Pariwisata Halal Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyusunan Renstra Pariwisata Halal 2019-2024 dan Pra Konvensi Pedoman Pengembangan Pariwisata Halal Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia, khususnya pariwisata tengah gencar mempromosikan wisata halal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Wisata halal dianggap sebagai salah satu dari sekian banyak daya tarik Indonesia yang mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), terutama mereka yang memeluk agama Islam.
Fenomena gencarnya promosi wisata halal bukan terjadi tanpa sebab. Menurut data Kementerian Pariwisata, wisata halal memegang porsi yang cukup penting.
Dalam acara Penyusunan Renstra Pariwisata Halal 2019-2024 dan Pra Konvensi Pedoman Pengembangan Pariwisata Halal, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan bahwa wisman yang menyasar wisata halal sepanjang tahun 2019 memiliki porsi sebesar 20 persen dari keseluruhan jumlah wisman, atau sekitar 2 juta pengunjung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Sehingga, wisata halal memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Bukan itu saja, Indonesia juga berhasil mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia dan menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019.
ADVERTISEMENT
“Dalam hal jumlah, kita itu (masih) kalah dengan Thailand. Thailand itu bukan negara resort. Kita juga kalah dengan Singapura. Lebih dari 20 persen wisman di Singapura adalah muslim.
Jadi kita akan meningkatkan angka dan persentasenya, dari 20 persen menjadi 25 persen. Dari 2 juta menjadi 2,5 juta pengunjung,” ungkapnya saat ditemui kumparan di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan plakat pada Kyai Ma’ruf Amin Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Melihat hal ini, Kemenpar ingin mengoptimalisasi potensi Indonesia dengan menjadikannya sebagai negara tujuan wisata halal dunia. Demi mewujudkannya, maka Kemenpar mengadakan focus group discussion (FGD) membahas kebutuhan berbagai pihak terkait payung hukum pengembangan pariwisata halal di Indonesia.
Acara ini dihadiri 70 peserta dari berbagai instansi, yakni pelaku usaha, asosiasi industri pariwisata, MUI, pusat kajian halal perguruan tinggi kementerian terkait, dan juga Wakil Presiden Terpilih sekaligus Pembina Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal KH. Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Selain membentuk payung hukum pariwisata halal, pemerintah bersama dengan MUI rupanya sedang mengembangkan sistem halal di Indonesia. Sehingga, halal bisa menjadi sebuah gerakan, baik dari segi makanan, minuman, keuangan, hingga wisata.
Pembina tim percepatan pengembangan wisata halal KH. Ma’ruf Amin Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Menurut Ma'ruf Amin, cara ini akan membuat Indonesia bereformasi ke arah yang lebih baik. Dan pada akhirnya dapat menjadi solusi dari tumpang tindihnya regulasi yang justru menghambat kemajuan investasi maupun pariwisata.
"MUI selain melakukan sertifikasi halal untuk makanan dan minuman serta lembaga keuangan, kita punya dewan pengawas syariah. Kita juga mendorong rumah sakit untuk disertifikasi dan mengembangkan wisata halal.
Bahkan kita sudah membuat semacam slogan "Halal is My Life". Walau begitu halal menjadi penyempurna saja, (sebab) selain (halal) itu kita harus memberikan pelayanan yang baik. Kita akan melakukan perbaikan, regulasinya dan kelembagaannya," kata Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal berharap dibuatnya acara ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk menjawab kebutuhan muslim mancanegara saat plesir di Bumi Khatulistiwa.
"(Semoga) penyusunan ini dapat melahirkan kebijakan yang lebih komprehensif, sehingga kita bisa menjadi role model untuk wisata halal di mata dunia," tutupnya.