Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Lion Air mencatat tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) layanannya mencapai 80,76 persen pada Juli 2019. Pencapaian ini lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2017 dan 2018.
ADVERTISEMENT
Pada Juli 2017, tingkat ketepatan waktunya tercatat hanya 66 persen. Sedangkan pada periode sama tahun lalu, tercatat sebesar 69,87 persen.
“OTP ini yang tertinggi jika dibanding waktu yang sama pada dua tahun terakhir,” ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (14/8).
OTP menunjukkan ketepatan waktu penerbangan saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) di bawah 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Penghitungan ini diperoleh berdasarkan laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group.
Menurut Danang, rata-rata terdapat 451 penerbangan per hari selama Juli 2019. Jumlah tersebut setara 13.991 frekuensi terbang.
"Periode ini, terjadi peningkatan penerbangan yang salah satunya momen ramai pengunjung (peak season)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ketepatan waktu, Danang mengungkapkan perseroan telah menetapkan berbagai langkah strategis. Di antaranya mengatur pergerakan penumpang dan pesawat, serta koordinasi intensif bersama pihak terkait. Kedua hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran perjalanan setiap harinya.
Selain itu, perseroan memastikan bahwa seluruh kegiatan telah mengikuti standar prosedur pengoperasian pesawat udara dan petunjuk dari pabrik. Misalnya, dalam hal pemeliharaan, pengecekan komponen, pelatihan awak pesawat dan hal lainnya. Lion Air juga menjalankan prosedur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) yang didukung oleh Kementerian Perhubungan.
Adapun tingkat utilisasi pesawat Lion Air sekitar 8-9 jam per hari. Rata-rata enam pesawat menjalani perawatan atau schedule maintenance setiap harinya. Lalu, ada sekitar lima pesawat sebagai cadangan.
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalkan keterlambatan penerbangan, Lion Air menggunakan sistem terstruktur, konsisten, dan komprehensif antara perawatan pesawat (maintenance) dan tim operasional. Dengan begitu, maskapai bisa menentukan rotasi baru apabila terjadi hambatan di lapangan (irregularities).
“Lion Air mengoperasikan pesawat dengan sistematis yang didasarkan pada pergerakan pesawat (rotasi) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya,” tutur Danang.
Lion Air pun mengoptimalkan operasi berdasarkan tipe pesawat. Ada 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi), tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi), dan satu Airbus 330-900NEO (436 kelas ekonomi).
“Atas pencapaian OTP 80,76 persen ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh travelers atas kepercayaan terbang bersama Lion Air , serta dukungan penuh dalam berkontribusi terhadap kelancaran operasional dimulai dari proses pelaporan (check-in), ketika masuk ke pesawat (boarding), hingga tiba di bandar udara tujuan. Rangkaian itulah menjadi bagian mewujudkan ketepatan waktu penerbangan,” tutup Danang.
ADVERTISEMENT