Komitmen Angkasa Pura I untuk Kembangkan Pariwisata di NTT

13 Desember 2018 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya pengembangan potensi pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), PT Angkasa Pura I (Persero) menyelenggarakan forum diskusi dengan para stakeholder terkait di bidang pariwisata. Turut hadir dalam acara tersebut, Dirut AP I yang berkomitmen untuk memajukan pariwisata NTT.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Angkasa Pura I sejak tahun 2015 untuk mengangkat keunggulan daerah pariwisata yang mempunyai potensi pariwisata. Program tersebut dilakukan dengan cara melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, maskapai, hotelier, pelaku UKM, serta stakeholders lainnya.
"Sebagai agent of development, jadi kita diminta juga untuk membantu untuk mengembangkan wilayah NTT," ujar Dirut Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam pidato sambutannya di forum diskusi Collaborative Destination Development (CDD) bertema "Explore The Amazing Destination at East Nusa Tenggara" di Aston Hotel & Convention Center, Kupang, Selasa (11/12).
Angkasa Pura I saat ini mengelola 13 bandara terutama di wilayah Jawa bagian tengah ke arah timur dan kemudian Indonesia bagian tengah dan bagian timur.
ADVERTISEMENT
"Kupang menjadi salah satu bandara yang dikelola oleh AP I dan ini pun menjadi perhatian khusus oleh kita," ujarnya.
Masalah pertama adalah kapasitas di bandara yang harus ditambah. Selain menambah kapasitas bandara dan memperindah bandara juga harus dilakukan agar semakin mendongkrak minat wisatawan untuk datang.
Bandara El Tari Kupang (Foto: Twitter @ElTariAirports)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara El Tari Kupang (Foto: Twitter @ElTariAirports)
"Target Juli 2019 sudah bisa dinikmati suasana bandara baru yang tetap menjaga kearifan lokal,'' tambah Faik.
Menurut Faik, Bandara Kupang ini dikunjungi oleh 2 juta penumpang per tahunnya. Tetapi, turis yang datang hanya sekitar 9 persen saja. Jumlah ini tentunya masih belum seimbang.
"Saat ini jumlah penumpang yang diangkut di Kupang sekitar 2 juta setahunnya namun segmen turis hanya 9 persen. Belum balance," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jadi kalau melihat dari sisi potensinya sama dari realisasinya terhadap turis yang datang ini belum balance.
Oleh sebab itu, melalui bandara yang ia kelola, harapannya adalah membangun konektivitas jaringan di Indonesia terutama melalui jalur udara, dan juga membantu menurunkan biaya logistik, dan mendukung pariwisata.
Karena bandara selalu bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi di mana bandara itu beroperasi.
Acara Konferensi Pers Collaborative Destination Development AP I. (Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara Konferensi Pers Collaborative Destination Development AP I. (Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan)
Sehingga kalau traffic bisa kita kembangkan, kapasitas bisa kita penuhi, kualitas bandara bisa kita perbaiki, dan yang penting lagi adalah kolaborasi dengan para stakeholders dengan baik.
Perlu diketahui, saat ini NTT intradomestik ke bandara itu ada 13. Jakarta-Kupang, Surabaya-Kupang, Bali-Kupang, dan Makassar-Kupang.
Hal ini terbilang relatif masih sangat terbatas. Jumlah penerbangan ada perminggunya ada 208, dulu pernah ada penerbangan dari Timor Leste tapi sekarang sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Kita mengharapkan ada lebih banyak penerbangan internasional yang masuk ke NTT. Dan kami sudah komit dan support, biaya landing feenya kita gratiskan. Jadi teman-teman yang masuk dan bawa traffic, kita gratiskan. Kita juga bisa memberikan insentif kalau bisa membawa traffic lebih banyak lagi," ujar Faik.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kegiatan-kegiatan promosi yang mampu meningkatkan pengembangan pariwisata di NTT.
"Kita support juga kegiatan poromosi, kepada airline yang menambah frekuensi itu juga bisa kita support melalui biaya marketing. Jadi apapun kita lakukan untuk memastikan bahwa kunjungan wisata bisa berjalan dengan baik. Sehingga target-target yang sudah direncanakan bisa direalisasikan dengan baik terutama di daerah NTT karena potensinya yang luar biasa," tandasnya.
ADVERTISEMENT