Lebih Dekat dengan Bukit Soeharto, Calon Ibu Kota Baru Indonesia

8 Mei 2019 16:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
Selasa, 7 Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi meninjau lokasi 'calon ibu kota negara' ke Bukit Soeharto. Bukit Soeharto berlokasi di seksi 2 Jalan Tol Balikpapan - Samarinda, Kecamatan Sambodja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah, Seskab Pramono Anung, dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Presiden Jokowi melihat secara langsung kelayakan Bukit Soeharto sebagai alternatif kala ibu kota dipindah kelak.
Kalimantan Timur dipilih sebagai salah satu opsi, karena menurut Kepala Bappenas memiliki lahan seluas dua kali lipat dari syarat minimum, yaitu 40 ribu hektare. Selain itu, lokasinya juga strategis karena telah ditopang dengan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara, sehingga bisa menghemat biaya perpindahan ibu kota.
Sebab, berada di antara Balikpapan dan Samarinda, serta telah memiliki jalan tol. Selain itu, Balikpapan dan Samarinda juga telah memiliki bandara dan pelabuhan.
Lokasinya berada di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Berdasarkan SK Menhut 577/Menhut-II/2009, Bukit Soeharto atau yang memiliki nama lengkap sebagai Taman Hutan Raya Bukit Soeharto itu memiliki luas 67.766 hektare.
ADVERTISEMENT
Luasnya mengalami peningkatan sebanyak 5.916 hektare dari angka 61.850 hektare setelah dilakukan pengukuran ulang. Sebab, pengukuran yang dilakukan pada tahun 1991 dianggap kurang akurat.
Ilustrasi berada di tengah hutan Foto: Shutter Stock
Bukit Soeharto terdiri dari hutan lindung kawasan safari dengan luas 19.865 hektare, hutan pendidikan 1.500 hektare, taman wisata 4.400 hektare, area perkemahan Pramuka 2.700 hektare, Wanariset Samboja 3.504 hektare, dan Penelitian Pusat Rehabilitasi Hutan Tropis Unmul 22.183 hektare.
Memiliki nama lengkap Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, kawasan ini digunakan untuk melindungi, menjaga kelestarian, dan menjamin pemanfaatan potensi kawasan, serta berfungsi untuk memelihara tumbuhan dan satwa alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli.
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi alternatif ibu kota di Bukit Soeharto, Jalan Tol Samarinda Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Pemeliharaan dan pelestarian di Bukit Soeharto dilakukan untuk kepentingan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Selain itu, karena ditumbuhi pepohonan berbatang kayu keras, kawasan Bukit Soeharto juga diperuntukkan sebagai etalase hutan tropis basah di Kalimantan Timur, penyeimbang iklim makro, serta daerah resapan air.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis tanaman yang bisa kamu temukan di Bukit Soeharto antara lain Akasia, Mahoni, Sengon, Meranti, Karet, Rotan, dan Ketapang. Sementara fauna yang menjadikan Bukit Soeharto sebagai rumahnya antara lain orang utan, landak, burung enggang, kera ekor panjang, tupai, dan musang. Sungguh kaya, ya.
Ilustrasi satwa Indonesia Foto: Dok. Javan Gibbon Center
Pemberian nama Soeharto pada taman hutan raya ini tidak sembarangan. Alasannya adalah karena hutan ini dijadikan sebagai kawasan lindung saat Pemerintah Soeharto berkuasa.
Sayang, setelah lengsernya rezim Cendana, Bukit Soeharto sempat tak terurus dengan baik. Terlebih saat banyak orang yang mengetahui bahwa bukit ini memiliki tambang batu bara di dalamnya. Kabarnya, pembalakan liar pun terjadi di sekitar kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto
Apabila nanti pemerintah memang menjatuhkan pilihan di Bukit Soeharto, semoga saja ada solusi yang lebih baik bagi flora, fauna, dan juga tambang batu bara yang ada di sekitarnya. Bagaimana menurutmu?
ADVERTISEMENT