Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pulau Bintan boleh jadi sebagai pintu gerbang kedua selain Batam, bagi yang hendak masuk ke Indonesia dari Selat Singapura. Sehingga, tidak sedikit wisatawan mancanegara dari Singapura dan Malaysia yang melancong ke Pulau Bintan setiap harinya.
Menariknya, wisatawan yang datang ke Pulau Bintan, tidak semata untuk memuaskan hasrat berlibur semata, tetapi juga wisata religi di sana.
Bagi umat Muslim di Malaka, Pulau Bintan sudah menjadi sentra penyebaran Islam sejak masa Kerajaan Riau di abad ke-18. Bahkan, setiap hari Jumat dan hari besar Islam, Masjid Raya Sultan Riau selalu dipenuhi jemaah dari Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Tidak hanya menjadi sentra penyebaran Islam, Pulau Bintan juga menjadi pusat peribadatan Budha di kawasan Asia Tenggara hal ini ditandai dengan adanya Vihara Patung Seribu Wajah.
ADVERTISEMENT
Di Vihara Patung Seribu Wajah, kita dapat melihat semua karakter manusia melalui deretan patung yang berbaris. Watak baik dan buruknya manusia dapat tercermin dari air muka dan gestur yang diukir di wajah patung.
Deretan patung di kawasan vihara tersebut seakan menunjukkan bahwa kejujuran, kebaikan, sifat jenaka, hingga sifat buruk sekalipun tidak dapat terlepas dari sosok manusia.
Vihara tersebut sebetulnya bernama Ksitigarbha Bodhisattva. Namun, karena terdapat 500-an patung yang menampilkan rupa dan watak yang berbeda, maka vihara ini dikenal sebagai Vihara Patung Seribu Wajah, dan saat ini tengah menjelma jadi ikon wisata baru di Tanjung Pinang, Bintan.
Vihara Patung Seribu Wajah ini berjarak sekitar 13 km dari Kota Tanjung Pinang, mulanya vihara ini hanya sebagai tempat beribadah umat Budha. Belakangan, vihara ini mulai dikunjungi wisatawan secara luas.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Pesona Indonesia, Vihara Patung Seribu Wajah dibangun di atas bukit tandus di Jl. Asia Afrika. Vihara ini memiliki lahan yang cukup luas, serta bangunan bergaya Tiongkok.
Di bagian depan, pengunjung akan disambut sebuah gapura yang cukup tinggi, dan patung Budha setinggi kurang lebih lima meter.
Saat ingin masuk ke bagian dalam vihara, kamu harus melalui lorong yang langsung berhadapan dengan sederetan patung para biksu dalam berbagai rupa dan watak.
Jika diperhatikan dengan seksama, rupa yang ditampilkan patung-patung tersebut seolah memiliki cerita tersendiri. Di sana terdapat ekspresi air muka bahagia, sedih, marah, hingga rupa yang jenaka.
Konon, patung-patung tersebut adalah patung para biksu dan ada juga yang menyebut sebagai arahat atau orang suci (Buddha) yang benar-benar hidup di zaman dahulu.
ADVERTISEMENT
Menurut pemandu wisata di sana, sebagian besar batu-batu yang menjadi material utama vihara tersebut langsung didatangkan dari China, khususnya patung seribu wajah yang seolah mengajak berkomunikasi para pengunjung.
Sebagai informasi tambahan, patung yang didatangkan ke Bintan oleh sang pemilik vihara yang merupakan warga Singapura ini, merupakan hasil tangan dingin seniman dari China.
Arsitektur yang megah layaknya vihara Shaolin di China, serta detail dan tekstur patung yang berkelas, menjadikan Vihara Patung Seribu Wajah sangat layak untuk dikunjungi sebagai tempat wisata dan sebagai destinasi selfie yang Instagramable.
Tertarik untuk berkunjung ke Bintan ?