Mengapa Kursi Pesawat Tidak Menghadap ke Belakang?

14 November 2018 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kursi pesawat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kursi pesawat. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pesawat merupakan moda transportasi yang kerap menjadi pilihan utama masyarakat karena alasan efektivitas yaitu dapat memangkas waktu perjalanan sehingga menjadi lebih cepat. Selain itu, perjalanan yang nyaman dengan pesawat hingga awaknya yang ramah menjadi alasan kenapa pesawat jadi salah satu transportasi favorit masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketika duduk di dalam pesawat, pernah terpikirkan oleh mu, mengapa kursi pesawat didesain dengan menghadap ke depan?.
Dilansir dari Travel and Leisure, sesungguhnya tidak ada alasan khusus bahwa kursi pesawat semuanya menghadap ke depan.
Kabin Pesawat Business Class United Airlines (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kabin Pesawat Business Class United Airlines (Foto: Wikimedia Commons)
Bahkan, faktanya hal tersebut mungkin berlawanan. Menurut beberapa peneliti, kursi yang menghadap ke belakang sebenarnya bisa lebih aman.
Hal ini didasarkan dengan ilmu pengetahuan yang sama dengan kursi mobil yang menghadap ke belakang. Beberapa studi menegegaskan bahwa, selama pendaratan darurat kursi yang menghadap ke belakang memberikan lebih banyak dukungan untuk mengurangi benturan terutama di area kepala, leher, dan punggung.
Namun, tidak mungkin penumpang masuk ke dalam kabin pesawat dengan melihat deretan kursi yang menghadap ke belakang.
ADVERTISEMENT
Pertama, penumpang dikondisikan untuk mempertimbangkan kursi yang menghadap ke depan dengan alasan norma dan standar yang sangat sulit untuk diubah. Karena memang sudah seperti itu sejak awal penerbangan komersial dimulai.
Alasan berikutnya, maskapai penerbangan tidak akan memasang kursi menghadap ke belakang karena alasan biaya.
Menurut David Learmount, Operations and Safety Editor di FlightGlobal.com kepada Telegraph mengatakan, "Selama terjadi benturan, pusat gravitasi penumpang akan lebih tinggi dan kursi akan mengambil lebih banyak tekanan oleh karena itu kursi itu sendiri, peralatan dan lantai pesawat perlu diperkuat,"
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
Oleh sebab itu, mengapa kursi pesawat tidak dibuat menghadap ke belakang karena hal tersebut juga berpengaruh terhadap bobot pesawat dan membuat konsumi bahan bakar menjadi lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Itu akan meningkatkan berat pesawat, yang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar," tambahnya
Tapi kursi yang menghadap ke belakang bukan berarti memang tidak ada. Nyatanya beberapa maskapai tertentu memiliki kursi yang menghadap ke belakang.
Contohnya kabin premium di maskapai British Airways, American Airlines, Etihad Airways, United Airlines. Hal ini dikarenakan beberapa pelanggan menyukai kursi ini karena alasan privasi yang lebih terjaga.
Dan faktor persepsi pelanggan sangat mempengaruhi keengganan maskapai penerbangan untuk memasang kursi belakang.
Kabin Pesawat Business Class Etihad Airways (Foto: Flickr/Mighty Travel)
zoom-in-whitePerbesar
Kabin Pesawat Business Class Etihad Airways (Foto: Flickr/Mighty Travel)
Karena ada beberapa penumpang yang akan mempertimbangkan kursi yang menghadap ke belakang karena takut akan mabuk di perjalanan.
Namun, mabuk perjalanan tidak serta-merta mempengaruhi beberapa maskapai penerbangan yang membuat kursi dengan menghadap ke belakang seperti halnya di bus atau kereta api.
ADVERTISEMENT
Menurut salah seorang pilot yang bernama Brian Dunlap, yang menulis di situs Quora. "Di pesawat, tidak ada gerak maju yang nyata ketika pesawat berada di ketinggian jelajah," ujarnya.
Satu-satunya hal yang mungkin membuat penumpang mabuk di saat perjalanan adalah ketika pesawat sedang take off atau lepas landas, dan saat landing atau pendaratan.