Mengenal Lebih Jauh Tentang Black Box Pesawat

12 September 2018 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan Black Box Pesawat (Foto: Flickr / Ryan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Black Box Pesawat (Foto: Flickr / Ryan)
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian dari kamu sudah tak asing lagi mendengar black box atau kotak hitam pesawat, bukan? Ya, umumnya banyak yang kenal dengan benda satu ini saat melihat atau membaca berita tentang kecelakaan pesawat.
ADVERTISEMENT
Namun, apa kamu tahu warna black box pesawat? Jika kamu menjawab hitam, salah besar. Pengunaan kata 'black' sendiri hanya kiasan untuk menunjukan sesuatu yang mengandung misteri.
Sementara warna black box pesawat yang sebenarnya adalah oranye. Pemilihan warna ini sudah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Dipilihnya warna oranye dilatar belakangi berbagai alasan. Oranye dianggap sebagai warna yang mencolok dan ngejreng, sehingga bila dicari di medan atau lokasi yang sulit akan mudah ditemukan.
Black Box Pesawat Sebenarnya Berwarna Oranye (Foto: Flickr / Bri_J)
zoom-in-whitePerbesar
Black Box Pesawat Sebenarnya Berwarna Oranye (Foto: Flickr / Bri_J)
Black box sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu Cockpit Voice Recorder atau CVR. Sementara satu lagi bernama Flight Data Recorder atau disingkat FDR.
Kotak CVR berukuran 30 x 12,5 cm, fungsinya untuk merekam percakapan pilot, kopilot, pilot dengan ATC, hingga para awak pesawat. Durasi perekaman CVR adalah 30 menit dan apa bila percakapan sudah mencapai 30 menit maka akan terhapus secara otomatis.
Kotak Flight Data Recorder Pesawat (Foto: Flickr / ayrshire James)
zoom-in-whitePerbesar
Kotak Flight Data Recorder Pesawat (Foto: Flickr / ayrshire James)
ADVERTISEMENT
Jika CVR hanya mampu merekam selama 30 menit saja, berbeda dengan FDR yang mampu merekam hingga 25-30 jam. Dengan ukuran yang lebih panjang, yaitu 49 x 12,5 cm, tugas FDR adalah merekam data-data teknis pesawat, misalnya ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, auto pilot dan sebagainnya.
Baik CVR dan FDR, keduanya sama-sama hidup secara otomatis bila mesin pesawat dinyalakan. Kedua alat ini diletakkan di bagian ekor pesawat, yang menurut studi menjadi lokasi paling aman.
Walau sudah ditempatkan di lokasi teraman, apa bila ekor pesawat hancur pun black box tetap bisa bertahan. Sebab, black box mampu 'hidup' di air dan di panas.
Ilustrasi Kotak Black Box Rusak (Foto: Flickr / kathleen_kuzma)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kotak Black Box Rusak (Foto: Flickr / kathleen_kuzma)
Ya, black box mampu bertahan di suhu hingga 1.000 derajat. Apabila black box dalam keadaan rusak atau terbakar, hanya bagian luarnya saja yang rusak, sementara untuk memori di dalamnya masih aman dan tidak rusak.
ADVERTISEMENT
Sementara bila pesawat jatuh ke air, maka CVR atau FDR tetap bisa terdeketsi dan bertahan hingga dua bulan lamanya. Sebab, keduanya dilengkapi dengan ULB, yaitu transmitter yang akan memancarkan gelombang akustik bila masuk ke dalam air.