Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah dengan berkunjung ke konservasi penyu milik Lembaga Pertanian Kelautan dan Ketahanan Pangan Kepulauan Seribu. Di sini Kamu dapat melihat lucunya 200 ekor anak penyu sisik dan 15 ekor penyu berukuran sedang yang ditempatkan dalam bak plastik berwarna biru.
Bila ingin melihat yang lebih seru, Kamu bisa jalan ke arah dermaga kapal di Pulau Tidung Kecil. Di dekat dermaga, ada sebuah bak semen yang berisi penyu dan ikan laut. Tapi kamu tidak diperbolehkan memegang hewan-hewan ini.
Konservasi penyu ini didirikan pada 2016 dan dibangun di lahan seluas 2,1 hektare. Langgam Jaka Triandi (25), petugas teknis konservasi, menuturkan bahwa pihaknya ingin memberi ruang gerak bagi penyu yang berhabitat di Pulau Tidung.
ADVERTISEMENT
"Meskipun bertelurnya enggak di sini, penyu itu juga ada yang berhabitat di (Pulau) Tidung. Jadi dulu karena konservasi ini komoditasnya juga masih sedikit, kami ada ide untuk mengurus penyu. Misalnya, warga ada lihat penyu atau telur penyu, nanti warga lapor sama kami. (Lalu) kami akan ambil untuk ditampung di sini," tutur Langgam kepada kumparanTRAVEL (kumparan.com ), Sabtu (5/5).
Langgam mengatakan bahwa penyu-penyu dirawat sebagai media sosialisasi dan edukasi tentang perlindungan penyu. "Jadi masyarakat bisa tahu penyu itu bentuknya bagaimana dan kenapa penyu harus dilindungi,'' lanjut dia.
Ia juga menjelaskan bahwa pusat konservasi penyu di Pulau Tidung ini berbeda dengan konservasi penyu di Pantai Pangumbahan, Sukabumi.
''Kalau yang ada di Sukabumi biasanya telur hasil penyu langsung diambil, ditetaskan, terus dilepas setelah beberapa minggu. Kalau penyu di sini survival rate-nya untuk dilepas lebih rendah karena aktivitas penduduknya banyak. Misalnya berenang, ada penangkapan ikan, dan banyak predator juga, jadi tingkat ancamannya lebih tinggi," kata Langgam.
Konservasi penyu di Pulau Tidung tidak menawarkan rangkaian acara pelepasan penyu karena stok penyu yang masih terbatas. Meski begitu, Langgam menyebut, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk melepas penyu ke laut. Terutama untuk penyu yang sudah tidak betah dan sering berkelahi dengan penyu lainnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Kamu yang penasaran dengan penyu di Pulau Tidung, sempatkan datang ke konservasi yang buka setiap hari mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. kumparanTRAVEL sarankan untuk datang sejak pagi pukul 08.00 WIB, atau menjelang tutupnya konservasi ini. Sebab, pada waktu tersebut pihak konservasi tengah memberi makan penyu dan ikan-ikan laut.
Siap untuk mencoba?