Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menilik Kota Sampah Terbesar di Kairo, Mesir
4 Desember 2018 7:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Tak selamanya sebuah kota identik dengan kesan megah dan modern. Ada pula beberapa kota yang memiliki tingkat kemiskinn tinggi dan membuatnya terlihat sangat kuh serta tak layak huni.
ADVERTISEMENT
Hal ini jugalah yang terdapat di salah satu kota di Mesir, berna Manshiyat Naser. Kota yang memiliki populasi sekitar 60 ribu jiwa itu merupakan kota miskin dan kumuh yang berada di daerah perbukitan Moqattam, Kairo, Mesir. Bahkan saking kumuhnya kota tersebut, Manshiyat Naser dijuluki dengan dengan 'Garbage City' atau Kota Sampah.
Dilansir Atlas Obscura, Manshiyat Naser dijuluki Kota Sampah, karena setiap sudut kota ini dipenuhi dengan sampah. Pasar, restoran, bahkan ruang publik lainnya pun seolah menyatu dengan sampah.
Tumpukan sampah tersebut berasal dari sebagian Kota Metropolitan di Kairo yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Hal ini sudah berlangsung kurang lebih selama 70 tahun.
Sebagian besar penduduk di Manshiyat Naser juga memiliki mata pencaharian sebagai para pengumpul sampah. Mereka disebut sebagai 'Zabbaleen' atau 'Orang-orang sampah'. Para Zabbaleen tersebut mengumpulkan sampah dari kota-kota yang ada di Kairo.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mereka juga membuka layanan pengumpulan sampah dari pintu ke pintu dengan biaya yang sangat murah. Kemudian membawanya melalui gerobak atau truk bak terbuka ke rumah mereka di Manshiyat Naser.
Setelah dibawa ke rumah, sampah-sampah tersebut kemudian dipilah. Mereka memilih mana yang bisa didaur ulang dan dijual kembali ke pabrik yang ada di sekitar Kairo.
Di kota ini para pria menjadi pengumpul sampah dari sekitar wilayah kota Kairo, sedangkan para wanita dan anak-anak menjadi pemilah sampah.
Penduduk Kota Manshiyat Naser sebenarnya memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan Kairo. Sayangnya, pemerintah Kairo sudah beberapa kali ingin menutup kota ini.
Pada tahun 2003, Pemerintah Kairo menyewa perusahaan multinasional untuk mengelola sampah mereka. Tapi ternyata perusahaan tersebut tidak sanggup untuk mengelola sampah di sana dan akhirnya malah menyewa penduduk kota Manshiyat Naser untuk melakukannya.
ADVERTISEMENT
Walaupun kemiskinan dan kehidupan kurang layak tak dapat dipisahkan dari Manshiyat Naser, tetapi kota ini juga memiliki beberapa keunikan. Salah satunya adalah kota ini memiliki gereja terbesar yang ada di Timur Tengah. Bagian dalam gereja tersebut diukir dari batu yang ada di sekitar daerah perbukitan.
Selain gereja yang unik, di Manshiyat Naser juga terdapat bangunan-bangunan artistik dengan mural-mural yang membuat kota ini tampak indah ketika dilihat dari jauh.
Bagaimana menurutmu?