Menjajal Pengalaman dan Keamanan Inflight Wi-Fi Perdana Citilink

17 Januari 2019 11:51 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inflight Wi-Fi Citilink. (Foto: kumparan/Toshiko Potoboda)
zoom-in-whitePerbesar
Inflight Wi-Fi Citilink. (Foto: kumparan/Toshiko Potoboda)
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu lakukan ketika bosan dalam penerbangan? Sebagian orang mungkin memilih untuk tidur, dengar musik, atau baca buku.
ADVERTISEMENT
Keadaan tanpa ada koneksi Wi-Fi memang kerap membuat kita bosan. Belum lagi, sesaat ‘hilang kabar’ dari keluarga atau kerabat juga membawa perasaan kurang menyenangkan bagi mereka yang ada di rumah.
Salah satu cara untuk mengobati keadaan tersebut adalah dengan adanya fasilitas inflight Wi-Fi. Maskapai Penerbangan Citilink Indonesia secara resmi meluncurkan fasilitas Free Wi-Fi Onboard pertama mereka pada penerbangan QG 684 rute Jakarta-Denpasar. Fasilitas Inflight Wi-Fi ini adalah yang perdana di Indonesia.
Dalam penyediaan konektivitas wifi on-board ini, Citilink Indonesia bekerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi yang difasilitasi oleh Immarsat sebagai satelit dan Lufthansa technik untuk software dan hardware.
Instalasi atas penyediaan Wi-Fi ini dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. Kolaborasi ini menjadikan Citilink sebagai maskapai LCC pertama di Asia Pasifik yang memberikan layanan wifi gratis dengan GX System Aviation.
ADVERTISEMENT
“Tiga hingga enam bulan ke depan kita sedang mempersiapkan untuk install juga di pesawat Garuda Indonesia. Hari ini, liat kestabilan dan uji coba juga. Faktor lain juga tergantung schedule maintenance pesawat, karena kita tidak bisa pasang begitu saja. Selama 2019 bakal ada 18 pesawat Citilink dan enam pesawat Garuda. Total ada 24 pesawat,” jelas Presdir Mahata Group, M Fitriansyah, ketika ditemui kumparanTRAVEL dalam peresmian Free Wi-Fi Onboard Citilink di Terminal IC Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (16/1).
Peluncuran Inflight Wi-Fi Citilink. (Foto: kumparan/Toshiko Potoboda)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Inflight Wi-Fi Citilink. (Foto: kumparan/Toshiko Potoboda)
Lalu, bagaimana keamanan penggunaan Wi-Fi di atas ketinggian 35.000 kaki?
kumparanTRAVEL mencoba langsung penggunaan Inflight Wi-Fi perdana Citilink. Rupanya penggunaan Wi-Fi baru bisa dilakukan setelah lampu penggunaan seat belt dimatikan.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya Wi-Fi sudah nyala ketika pesawat dinyalakan. Namun, sesuai regulasi Indonesia dan Kementerian Perhubungan, harus setelah tanda sabuk pengaman off,” jelasnya lebih lanjut.
Ada pun limit pemakaian internet gratis ini adalah 50 Mb. Namun, ke depannya akan ada bisnis model khusus untuk penambahan Wi-Fi gratis ini.
“Dari uji coba hingga lima kali ini, rata-rata pemakaian tidak sampai 50 Mb, tapi sekitar di 20-25 Mb,” jelas Fitriansyah.
Saat mencobanya langsung, mengecek notifikasi dan media sosial memang cukup mumpuni. Namun, koneksi mulai terasa kurang kencang ketika kami mengunggah Instastory.
Soal keamanan, Fitriansyah menjelaskan bahwa adanya verifikasi membuat penggunaan Free Wi-Fi Onboard ini bisa diandalkan.
“Nantinya setelah mau sampai dan lampu sabuk pengaman dinyalakan, Wi-Fi tidak bisa digunakan lagi. Kami juga tidak memperbolehkan voice atau video call, karena berhubungan dengan regulasi,” tambah Fitriansyah.
ADVERTISEMENT
Diluncurkan sebagai langkah awal dukung ekosistem digital
Secara umum, penyediaan wifi gratis ini merupakan salah satu upaya Citilink Indonesia menjadi penghubung dalam berinteraksi berbasis digital bagi penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
“Fasilitas wifi gratis yang disediakan oleh Citilink Indonesia diharapkan dapat mendukung peningkatan ekonomi digital Indonesia,” ungkap Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo.
Maskapai Berbiaya Hemat, Citilink (Foto: Humas Citilink)
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Berbiaya Hemat, Citilink (Foto: Humas Citilink)
Data tahun 2017 dari Citilink mengungkap bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan untuk penerbangan antar kota adalah 12 juta jam dalam satu tahun. Rata-rata waktu penerbangan sekali jalan adalah satu sampai dua jam.
“Dengan adanya Free Wi-Fi Onboard, dalam satu tahun masyarakat bisa memanfaatkan 12 juta jam untuk menggali ide kreatif. Dengan demikian, ekosistem digital di Indonesia juga bisa lebih berkembang,” jelas Fitriansyah.
ADVERTISEMENT
Senada dengan pernyataan tersebut, Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang turut hadir dalam peresmian Free Wi-Fi Onboard Citilink berkisah, bahwa waktu di pesawat adalah momen kreatif yang bisa dimanfaatkan bila didukung dengan fasilitas Internet.
“Di pesawat kita bisa muncul ide kreatif. Ide itu datang dari apa yang kita baca dan kita lihat. Dan internet itu sangat membantu sekali. Sebuah langkah awal ini pasti akan diikuti oleh yang lain. Maka itu, ke depannya harus ada inovasi lagi,” tutur Triawan.