Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah saat ini tengah mendorong pengembangan sektor pariwisata sebab sektor ini digadang-gadang menjadi salah satu sektor unggulan di Indonesia. Seperti diketahui, pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar setelah kelapa sawit. Penerimaan devisa pariwisata juga telah menyalip sektor unggulan seperti batu bara.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata, Arief Yahya bahkan mengklaim sektor ini telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Arief, semakin banyak event diselenggarakan di sebuah daerah, maka kesejahteraan masyarakat setempat akan semakin membaik.
“Dikatakan, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bagi daerah yang banyak eventnya. Kenyataannya seperti itu,” ungkap Arief di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (14/8). Salah satu contoh konkritnya adalah Banyuwangi. Kota festival terbaik se-Indonesia tersebut mempunyai 99 event sepanjang tahun.
“Setiap kegiatan adalah event. Pendapatan per kapita Banyuwangi nomor dua di Jawa Timur, setelah Surabaya,” ujar Arief . Menurutnya, pencapaian itu cukup mengejutkan. Sebab, selama ini posisi kedua selalu dipegang oleh Kota Malang lalu disusul Jember. Namun, ternyata Banyuwangi berhasil tampil melesat dengan mengandalkan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Bahkan selain pendapatan per kapita yang meningkat, ternyata banyaknya event di sebuah kota juga mempengaruhi indeks kebahagian masyarakatnya. Menurut Arief , dengan adanya event, masyarakat makin bersemangat sehingga indeks kebahagiaannya pun meningkat. “Ini menggairahkan masyarakat,” ujarnya.
Senada, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga mengungkapkan bahwa sektor pariwisata terbukti berhasil menyejahterakan masyarakat. Menurut Irwan, provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata, maka tingkat kemiskinannya rendah dan jumlah pengangguran menurun.
“Hadirnya wisatawan menyejahterakan masyarakat. Kami sendiri pada tahun 2010 pendapatan perkapita Rp 10 juta sekarang Rp 40 juta. Belum sampai 8 tahun meningkat 3 kali lipat,” ujar Irwan.
Bahkan menurut Irwan, Jambi yang dikenal sebagai daerah agraris pun kini sudah mulai fokus untuk turut mengembangkan kawasan wisata. Menurutnya, jika pariwisata maju, maka akan ada efek domino yang juga mendongkrak sektor lain.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat bersemangat. Pariwisata jadi strategi ampuh yang sudah terbukti,” tandasnya.