Menpar Tetap Prioritaskan Turis Asal China untuk Tahun 2019

Turis Asal China (Foto: Thinkstock)

Industri pariwisata memang tengah mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Untuk itu, pemerintah menetapkan 20 juta wisatawan mancanegara hingga 2019 mendatang.

Turis asing yang pelesiran di Indonesia rupanya kebanyakan berasal dari China. Melihat hal ini, Menteri Pariwisata, Arief Yahya pun memang terus menggejot turis dari negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia itu.

Tak hanya tahun ini saja, AY sapaan akrabnya, tetap memprioritaskan turis asal China hingga tahun depan.

“Apakah Tiongkok menjadi prioritas? tentu. Karena Tiongkok jadi pasar terbesar untuk semua negara. Baidu (search engine asal China) meng-klaim bila tahun depan ada 156 juta outbond,” jelasnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2019, Selasa (27/11).

Kunjungan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi Indonesia Pavilion. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)

Lebih lanjut, Arief menambahkan jika turis dari China yang datang ke Indonesia tahun ini sebanyak 2,6 juta. Namun, dirinya belum mengetahui berapa persen pertumbuhannya. Sementara untuk tahun lalu sendiri tumbuh sebesar 42 persen.

Sebagai informasi, traveler asal China memang ditetapkan sebagai top five pasar utama wisatawan mancanegara 2018. Penetapan sendiri berdasarkan 3S yakni, size, sustainability dan spending.

Turis China biasanya pelesiran di Indonesia setidaknya selama 5 hari dan menjadikan Bali sebagai destinasi favoritnya. Mereka akan spending money sebesar 1.019 dolar Amerika atau sekitar Rp 139 juta per kunjungan.

“Bali jadi pilihan hampir semua segmen, baik dari turis Australia, China, Eropa. Tripadvisor bilang Bali masuk top 5, Baidu menyebut Bali jadi the best island menurut pilihan dari turis China. Menurut saya, Bali masih dan akan terus jadi destinasi utama di Indonesia," pungkas Menpar.