Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Paris berencana melarang seluruh bus wisata dari pusat kota beroperasi di kawasannya. Hal ini dilakukan sebagai tindakan untuk mengatasi keluhan penduduk setempat terkait pariwisata massal.
ADVERTISEMENT
Mengingat Perancis masih tercatat sebagai negara yang paling banyak dikunjungi di dunia dan bahkan pernah memecahkan rekor pada tahun 2018, karena menerima wisatawan sebesar 89,4 juta. Hingga kini Paris mencatatkan jumlah kunjungan rata-rata sebesar 50 juta pengunjung per tahunnya.
Emmanuel Gregoire, wakil walikota Paris mengatakan bahwa dia ingin menghapus aktivitas anarkis akibat tingginya jumlah bus wisata yang beroperasi di Paris. Nantinya, wisatawan yang berkunjung ke Paris akan disarankan untuk menggunakan metro dan layanan transportasi umum, seperti berjalan atau bersepeda.
"Bus tidak lagi diterima di pusat kota," katanya pada surat kabar Le Parisien, seperti diberitakan Independent. Ia juga menambahkan bahwa kelak pemerintah setempat akan membuat perubahan.
Salah satunya adalah dari sisi undang-undang, yang kemungkinan akan berlaku untuk bus hop-on hop-off, serta pelatih wisata internasional. Sehingga nantinya pemandu tur harus menyesuaikan tur mereka, baik dengan sepeda atau berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
"Wisatawan dapat mengeksplorasi Paris seperti orang-orang lainnya dan beralih ke opsi mobilitas yang ramah lingkungan atau menggunakan transportasi umum," ungkapnya.
Sebagai gantinya, pemerintah setempat akan memperkenalkan opsi baru di luar pusat kota yang akan digunakan sebagai lahan parkir bagi bus untuk menurunkan penumpangnya. Sebelum melanjutkan perjalanan mengeksplorasi Paris yang dikenal sebagai City of Light dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Pelarangan terhadap bus wisata di Paris ini bukanlah kali pertama yang dilakukan pemerintah setempat. Sebelumnya, pemerintah kota Paris telah mengurangi jumlah skuter listrik yang diperbolehkan untuk digunakan wisatawan pada Juni lalu.
Wali kota Anne Hidalgo, telah mengumumkan rencana akan membatasi jumlah e-skuter di Paris dengan cara memangkas jumlah operator, dari yang tadinya berjumlah 12 unit menjadi tiga saja. Sehingga dapat mengurangi skuter yang beroperasi, yang tadinya diperkirakan berjumlah sekitar 20 ribu unit.
ADVERTISEMENT
Hidalgo juga berencana untuk membatasi kecepatan kendaraan yang beroperasi hingga 12 mph di sebagian besar wilayah Paris , dan 5 mph di kawasan padat turis demi menjamin kenyamanan pejalan kaki. Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti cedera akibat kecelakaan antara pengendara dan pejalan kaki.