Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pascakebakaran di Gunung Andong, Seluruh Jalur Pendakian Ditutup
8 Oktober 2018 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Gunung Andong, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah , Sabtu (6/10) membuat seluruh jalur pendakian di Gunung Andong ditutup.
ADVERTISEMENT
Semua jalur pendakian ditutup untuk kemanan bagi para pendaki dan pengunjung yang ingin mendaki ke Gunung Andong.
Total ada ada 6 jalur pendakian yang ditutup yaitu Basecamp Sawit, Pendem, Dugik, Thenu, Kembangan, dan Kudusan.
Hingga saat ini semua jalur pendakian di Gunung Andong masih ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Sampai saat ini masih ditutup, seperti surat resmi yang dikeluarkan dari Perhutani yaitu dari tanggal 7 sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan," ujar Tekno Aji (33) Kepala Basecamp Sawit Gunung Andong ketika dihubungi kumparanTRAVEL pada Senin (8/10).
Untuk penyebabnya sendiri kita masih melihat situasi dan kemungkinan besar karena faktor alam yang terjadi dan beberapa faktor-faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau penyebabnya sendiri sih masih melihat situasi, cuma memang musim kemarau itu sudah panjang dan terjadi karena alam. Soalnya yang kebakar itu kan kalau Andong itu dari sisi barat, awal mula titik apinya. Misalnya kayak warga yang bakar semak-semak tidak ditungguin dan angin gede juga, akhirnya itu merembet," ujar Tekno Aji
Gunung Andong sebelumnya juga pernah terbakar pada tahun 2015. Dan kebakaran yang terjadi kala itu adalah yang terparah di sana.
"Kebakaran yang paling hebat itu tahun 2015, kalau dari dulu kebakaran di Gunung Andong itu pasti dari bawah. Dan titik apinya berasal dari sisi Barat juga."
Kebakaran tersebut juga menghanguskan beberapa lahan, terutama lahan yang berada di sisi Timur dan Barat.
ADVERTISEMENT
"Kalau kebakaran di sisi barat itu menghanguskan kurang lebih 6-7 hektare, dan kebakaran yang kemarin itu juga menghanguskan 3 hektar lahan yang ada di sisi Utara dan Timur. Sedangkan sisi timur lainnya masih ada yang hijau," ujarnya
Untuk pemadaman kawasan tersebut pihak pengelola Gunung Andong bersama Tim SAR dan yang lainnya saling bekerja sama untuk memutus api yang membakar lahan.
"Untuk penanganan, kita kerja sama dengan Perhutani, LDH sini, Tim SAR, relawan dan beberapa warga, secara konvensional saja untuk memutus titik-titik api, kita gebukin pakai kayu, soalnya di puncak enggak ada airnya," ujar Tekno Ajo
Kebakaran tersebut juga menyebabkan salah satu anggota Tim SAR yang berusaha melakukan pemadaman di sana meninggal dunia. Seorang anggota Tim SAR yang bernama Ikhsan Nurrohim meninggal dunia akibat kelelahan dan menghirup banyak asap saat sedang memadamkan api.
ADVERTISEMENT
"Meninggalnya itu saat dibawa ketika perjalanan mau dibawa ke klinik," ujarnya.
Sebelum kebakaran melanda, kawasan Gunung Andong menjadi salah satu tempat favorit bagi para pengunjung yang ingin mendaki gunung tersebut. Saat akhir pekan, kawasan Gunung Andong selalu ramai dikunjungi ribuan pengunjung.
"Kalau Andong akhir pekan itu pasti ramai kurang lebih didaki hingga 1.000-1.500 orang. Kalau hari biasa sih sepi tidak seperti di akhir pekan," tambahnya.
Selama penutupan berlangsung, pihak pengelola termasuk pihak-pihak terkait lainnya melakukan musyawarah terkait pembuatan peraturan baru saat nantinya kawasan tersebut dibuka kembali.
"Sementara ini kita masih musyawarah untuk baiknya, mungkin beberapa minggu ke depan kita akan membuat peraturan baru," ujar Tekno Aji.
Selain itu pengelola basecamp Gunung Andong juga berharap kepada pemerintah untuk memberikan sosialisasi-sosialisasi terhadap masyarakat yang tinggal di bawah kaki Gunung Andong agar tidak melakukan pemembakaran sampah yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran serupa.
ADVERTISEMENT
"Yang penting untuk ke pemerintah sih itu mintanya satu. Yang penting sosialisasi ke masyarakat, di kaki gunung itu misalnya mau bakar-bakar sampah atau apa gitu kita sosialiasi itu janganlah karena kalau sampai kena angin itu bisa melebar," tandasnya.