Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Berlayar dengan kapal pesiar tentunya sangat menyenangkan. Apalagi bagi kamu yang senang dengan laut dan ingin mencari alternatif liburan baru.
ADVERTISEMENT
Biasanya, untuk bisa berlibur dengan kapal pesiar, kamu akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, tidak ada salahnya, kan, bila dibandingkan dengan kenyamanan dan fasilitas mewah yang kamu terima?
Tapi, apa jadinya, jika saat berlayar, berpetualang jauh dari daratan, kamu malah terjangkit campak? Ya, namanya juga, apes.
Dilansir dari Reuters, sebuah kapal pesiar dikarantina karena kasus campak. Menurut data yang didapat Reuters dari NBC News, sekitar hampir 300 penumpang dan awak kapal terjangkit campak saat kapal pesiar sedang berlayar.
Kapal pesiar milik Church of Scientology itu meninggalkan Pulau St.Lucia di Kepulauan Karibia setelah dikarantina. Sebelum memulai pelayarannya kembali, pejabat kesehatan setempat sempat memberikan 100 dosis vaksin ke kapal pada Kamis malam (2/5).
ADVERTISEMENT
Dr. Merlene Frederik-James, kepala petugas medis St. Lucia lewat sebuah pernyataan dalam video, mengatakan bahwa kasus campak yang menjangkiti penumpang dan awak kapal Church of Scientology itu pertama kali dikonfirmasi awak kapal saat berada di pelabuhan dekat Ibu Kota Castries pada hari Selasa (30/4).
"Saat ini, campak yang diderita penumpang dan awak kapal dinilai masih stabil. Meski begitu, (pasien yang sakit) tetap berada di bawah pengawasan dokter kapal," katanya.
Sebab, menurut penuturan Dr. Merlene, periode inkubasi campak sekitar 10-12 hari sebelum gejalanya muncul 'ke permukaan'.
Dari laporan CNN, kapal pesiar Church of Scientology telah meninggalkan St. Lucia dan kini sedang berlayar menuju Pulau Curacao, serta diperkirakan akan tiba di lokasi tujuan pada hari Sabtu (4/5). Penjaga pantai yang sedang bekerja saat kapal pesiar ini berlabuh di St. Lucia mengungkapkan, bahwa kapal yang digunakan Church of Scientology adalah kapal motor Freewinds.
ADVERTISEMENT
Kapal motor Freewinds merupakan kapal setinggi 440 kaki yang berbasis di Pulau Curacao, Karibia. Kapal pesiar ini dioperasikan oleh International Shipping Partners dan dimiliki oleh San Donato Properties, sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Church of Scientology.
Kapal motor Freewinds adalah kapal pesiar pertama yang dibuat di Finlandia. Freewinds dibangun pada tahun 1968 oleh Wärtsilä Turku Shipyard di Turku dan kemudian digunakan oleh Wallenius Lines untuk layanan dengan Commodore Cruise Line, yang kemudian beralih operasi pada tahun 1985 menjadi retreat religius milik Church of Scientology.
Dalam situs webnya, Church of Scientology menggambarkan Freewinds sebagai program retreat keagamaan melayani tingkat konseling spiritual terkini dan mendalam, serta memberikan lingkungan yang aman, nyaman, bebas gangguan, dan penuh estetika. Selain itu, Freewinds juga jadi tempat yang sangat istimewa bagi penganut kepercayaan Scientology.
ADVERTISEMENT
Sebab, mereka percaya, Freewinds adalah tempat terbaik di mana mereka akan pergi dan memutuskan bahwa mereka hendak mengabdikan dirinya secara penuh dalam agama, serta perusahaan. Program retreat keagamaan yang dilakukan di Freewinds antara lain konvensi, seminar keagamaan untuk staf dan umat penganut aliran Scientology di seluruh dunia, serta pertemuan-pertemuan khusus yang dirancang oleh komunitas itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pejabat gereja terkait yang memberikan tanggapan atau komentar terkait kasus campak di kapal pesiar Church of Scientology.