Peringati Kelahiran Buddha, Intip 7 Tradisi Waisak di Berbagai Negara

19 Mei 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah Biksu dan Umat Buddha menyalakan lilin pelimpahan jasa dalam perayaan Waisak di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Biksu dan Umat Buddha menyalakan lilin pelimpahan jasa dalam perayaan Waisak di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Hari Raya Waisak merupakan salah satu hari besar yang dinanti-nati pemeluk agama Buddha. Waisak adalah hari untuk memperingati kelahiran Siddharta Gautama, pendiri agama Buddha.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya karena memperingatkan para umat tentang kelahiran Siddharta Gautama, Waisak juga merayakan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha. Yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan yang sempurna, serta kematiannya.
Setiap tahunnya, pemeluk agama Buddha mengambil bagian dalam perayaan hari Waisak dalam berbagai cara sesuai tradisi yang dianut di negaranya masing-masing. Dilansir Culture Trip, yuk, intip tujuh tradisi seru dan unik umat Buddha di berbagai negara kala merayakan Waisak.
1. Nepal
Para pengunjung di Lumbini, Nepal sedang berziarah Foto: Shutter Stock
Untuk memulai, yuk kita mengintip tradisi Waisak di tempat kelahiran Siddharta Gautama, Nepal. Ya, pangeran yang digelari sebagai Buddha Gautama tersebut lahir di Nepal pada tahun 567 Masehi, tepatnya di Lumbini.
Patung bayi Buddha di Nepal Foto: Shutter Stock
Penduduk Nepal biasanya merayakan Hari Waisak dengan berbuat kebajikan, seperti memberikan sumbangan pada orang-orang yang membutuhkan atau berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para penganut agama Buddha juga akan bersembahyang di kuil dengan mengenakan pakaian putih. Serta mengkonsumsi kudapan berupa puding beras yang dikenal sebagai kheer.
2. China, Taiwan, dan Hong Kong
Meski lebih dikenal sebagai republik komunis sekuler, China merupakan negara dengan penganut Buddha terbesar di dunia. Tak heran jika perayaan peringatan kelahiran Buddha atau yang dikenal sebagai Waisak, dijadikan sebagai hari libur resmi.
Biasanya, masyarakat China merayakan Waisak dengan melakukan ritual khusus dalam upacara Yùfójié, atau yang dikenal pula sebagai Memandikan Sang Buddha.
Ritual pemandian ini dilakukan dengan menuangkan air wangi yang telah diberkati ke atas patung bayi Buddha, yang jari telunjuk kanannya menunjuk ke atas dan telunjuk kiri ke bawah. Selain itu, biasanya penduduk China, Hong Kong, dan Taiwan akan menyalakan dupa serta memberikan persembahan bagi para biksu
ADVERTISEMENT
3. Jepang
Seperti yang kamu ketahui, mayoritas penduduk Jepang memeluk kepercayaan Shinto. Sehingga Waisak bukan merupakan salah satu hari besar keagamaan yang dijadikan sebagai hari libur nasional.
Walau begitu, komunitas penganut agama Buddha di Jepang tetap punya cara tersendiri untuk merayakan hari bahagia ini. Mereka membuatkan replika kuil dengan hiasan bunga musim semi, serta menempatkan patung Buddha di atasnya.
Setelah itu, mereka biasanya akan melakukan ritual Memandikan Sang Buddha dengan cara menuangkan minuman spesial dari bunga hortensia yang dikenal sebagai ama-cha, serta menggantungkan bunga teratai di lehernya.
4. Indonesia
Pengunjung menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko
Perayaan Waisak di Indonesia dilakukan secara meriah dan khidmat di berbagai daerah. Di Jawa Tengah, tradisi Waisak dimulai dari Candi Mendut dan puncaknya dilakukan di Candi Borobudur, Magelang yang dikenal sebagai candi bercorak Buddha terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Para penganut agama Buddha akan datang, duduk, dan bermeditasi bersama, kemudian melepaskan lentera bersama-sama sebagai simbol perdamaian. Di Trowulan, Mojokerto, masyarakat yang menganut agama Buddha duduk mengelilingi patung Buddha Tidur serta memandikan Sang Buddha.
Biksu membakar patung Buddha Tidur saat prosesi pembakaran pada peringatan detik-detik Hari Raya Waisak 2563 BE di Mahavihara Mojopahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Di akhir acara, biksu membakar patung Buddha Tidur dalam prosesi pembakaran. Sementara di Palembang, sejumlah umat Buddha berpakaian adat Sumatera Selatan mengantar persembahan pada bante dan bikhuni dalam upacara perayaan di Vihara Dharmakirti.
5. Thailand
Hari Raya Waisak di Thailand Foto: Shutter Stock
Di Thailand, Waisak dikenal dengan nama Visakha Puja, dan dijadikan sebagai salah satu hari libur nasional. Biasanya penduduk Thailand akan merayakan Waisak dengan cara mengunjungi kuil untuk berdoa dan mendengar ceramah dari biksu. Salah satu kuil yang jadi tujuan utama adalah Wat Phra Kaew di Bangkok.
ADVERTISEMENT
Mereka akan berdoa bersama, menempelkan daun emas dan mengitari patung Buddha. Sebagai persembahan, penduduk Thailand biasanya akan menyumbangkan makanan, bunga, dan lilin. Baik untuk kebutuhan kuil maupun untuk orang-orang yang membutuhkan sebagai simbol keterbatasan kehidupan duniawi.
6. Sri Lanka
Umat Buddha di Sri Lanka menggunakan pakaian putih untuk ibadah perayaan Waisak Foto: Shutter Stock
Merayakan hari kelahiran Buddha, penduduk Sri Lanka biasanya akan menutup seluruh toko minuman keras dan rumah jagal, untuk memastikan bahwa tidak ada kematian karena kecerobohan yang terjadi selama perayaan berlangsung. Sementara itu, warga akan menghias rumah mereka dengan lilin dan lentera warna-warni.
Hari Raya Waisak di Sri Lanka, lentera berbagai warna memenuhi kota Foto: Shutter Stock
Tak berhenti sampai di situ saja, penduduk setempat akan membuat poster atau gambar berukuran besar yang memperlihatkan perjalanan hidup Buddha saat di dunia. Serta membuat prasmanan gratis untuk biksu dan orang-orang yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Kuil-kuil akan mengadakan perayaan dan seluruh umat yang datang akan melantunkan kalimat suci, berdoa, mendengarkan lagu renungan, serta berbagi makanan atau manisan.
7. Kamboja
Penduduk Kamboja mengenal Waisak sebagai Visak Bochea.Visak Bochea dirayakan dengan cara memasang bendera Buddha di atas kuil. Kemudian para biksu akan turun ke jalanan untuk mengarak bendera Buddha lainnya.
Selain bendera, para biksu juga akan berparade sambil membawa bunga teratai, lilin, dan dupa. Di sana, kamu akan melihat penduduk Kamboja akan menyaksikan iring-iringan biksu sambil memberikan sedekah.
Gimana, mana tradisi Waisak favoritmu?