Pilihan Hotel di Semarang Buat Kamu yang Berjiwa Seni

1 Juli 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamar Studio 30 Artotel Gajahmada Semarang Foto: Dok. Artotel Gajahmada Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Kamar Studio 30 Artotel Gajahmada Semarang Foto: Dok. Artotel Gajahmada Semarang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seni tak hanya bisa kamu nikmati dalam sebuah museum, galeri, ataupun pameran saja. Sebab, kamu kini kamu bisa menikmati karya seni di dalam sebuah hotel yang ada di Semarang.
ADVERTISEMENT
Artsy dan aesthetic, itulah kesan pertama yang kumparan rasakan saat pertama kali menginjakan kaki di dalam Artotel Gajahmada Semarang.
Sejauh mata memandang, kamu dapat melihat berbagai karya seni kontemporer begitu memasuki bangunan hotel yang terletak di Kawasan Gajahmada, Semarang, Jawa Tengah.
Saat berjalan menuju ke lobby pun kamu sudah disuguhkan dengan sebuah lukisan yang dibuat oleh salah satu seniman ternama Indonesia Eko Nugroho dan juga beberapa seniman kontemporer lainnya.
Salah satu mural yang ada di Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Saat berada di lobby hotel, terdapat sebuah mural cukup besar yang terpampang di dinding hotel sehingga semakin menambah kesan artsy Artotel.
Tak hanya itu, saat menunggu kunci kamar hotel pun para tamu seakan diajak berimaji dalam sebuah ruang infinty saat menatap langit-langit bagian lobby yang dilapisi dengan kaca.
ADVERTISEMENT
Di samping sisi sebelah kanan bagian lobby hotel kamu juga dapat menemukan sebuah quote dari Mahatma Gandi yang cukup populer “Live as if you were to die tomorrow. Learn as if tou were to live forever.”
Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Setelah menunggu beberapa saat, kumparan pun diberikan sebuah card yang berfungsi untuk mengakses kamar bertipe studio 25 yang berada di lantai 7. Di dalam kamar yang ditempati kumparan terdapat sebuah kasur berukuran king size yang ditemani lampu tidur di sisi kanan dan kirinya.
Bukan Artotel namanya jika kamu tidak menjumpai karya seni di setiap sudut hotelnya. Benar saja, tak hanya di lobby saja, saat perjalanan menuju kamar, hingga ke dalam kamar pun, kesan artsy sangat kuat terasa di Artotel Gajahmada Semarang.
ADVERTISEMENT
Di kamar hotel kamu juga dapat menemukan mural yang menghiasi dinding-dinding kamar.
Kamar tipe studio 25 Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain menampilkan karya seniman Eko Nugroho, ruang kamar Artotel juga menampilkan karya seni dari 5 seniman kontemporer Indonesia yaitu Diela Maharanie, Ummi Damas, Horestes Vicha, Bunga Jeruk, dan Zaky Arifin.
Misalnya saja di kamar yang kumparan tempati, terdapat sebuah mural cantik dengan karakter perempuan yang membuat para tamu seolah terhanyut dalam dunia dari karakter si perempuan tersebut.
Nuansa kamar hotel sendiri didominasi warna krem dengan perabotan yang berwarna hitam disertai tirai pertunjukan berwarna abu-abu. Sangat elegan dan menenteramkan.
Kamar tipe studio 25 Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, fasilitas yang ada di dalam kamar hotel juga terbilang cukup lengkap. Kamar hotel ini juga dilengkapi dengan tv layar datar, layanan Wi-Fi, AC, coffe machine, dan brankas untuk menyimpan barang berharga.
ADVERTISEMENT
Didesain oleh Seniman dan Arsitektur Ternama Indonesia
Konferensi Pers Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sebagai hotel yang mengusung konsep seni, para tamu hotel dapat menemukan bergagam karya seni yang ditampilkan di setiap sudut hotel. Menurut Art Director Artoltel Group, Windi Salomo, Artotel Gajahmada Semarang semua karya seni tersebut dikemas dalam sebuah tema “Semarang Re-imagined” dan “Unity in Diversity”.
“Sebetulnya kita sudah berdiskusi juga dengan tim, kalau mau membuat ide tentang lokalitas, kotanya sendiri itu sudah umum ya. Jadi, kita coba kasih twist dengan ‘re-imagined’, kata itu muncul bahwa untuk membayangkan kembali Kota Semarang yang sesungguhnya,” ujar Windi saat berbincang dengan kumparan di sela-sela acara Grand Opening Artotel di Semarang beberapa waktu lalu.
“Sedangkan untuk unity in diversity, jadi kita ingin memasukkan unsur nilai tentang keberagaman bangsa Indonesia. Itu muncul karena juga menjadi satu tema yang semua orang tau. Makanya juga kita insert. Hal itu lebih terasa di muralnya Eko Nugroho yang ada di area publik yang sekaligus menjadi highlight tempat ini,” imbuhnya.
Kamar tipe studio 25 Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tak hanya itu, Windi juga menjelaskan bahwa para seniman diberikan kebebasan dalam berkarya serta media yang berbeda-beda dalam membuat karya seninya terutama pada setiap lantai kamar hotel.
ADVERTISEMENT
“Seniman di-challenge untuk berkreasi sebebas-bebasnya dengan kreasi dan fantasi mereka, dan juga dengan gaya yang kontemporer jadi bisa relate dengan generasi yang sekarang lebih kekinian,” jelas Windi.
Mural di salah satu kamar Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain dihiasi dengan sentuhan-sentuhan seniman Indonesia, hotel ini juga didesain oleh arsitek ternama Indonesia, yaitu Andra Martin.
“Gedung ini didesain oleh Andra Martin arsitek ternama dari Indonesia dan kita memiliki 80 kamar dengan kategori tiga studio studio 25, studio 30, dan studio 55,” ujar GM Artotel Gajahmada Semarang, Wanda dalam sambutan pada acara grand opening Artotel di Semarang beberapa waktu lalu.
“Untuk memfasilitasi kamar-kamar tersebut kita punya 2 restoran. Satu adalah fat elephant dan satu lagi 11/12 rooftop bar,” Imbuhnya.
Sementara itu, menurut Andra Martin, Artotel dapat menjadi sebuah bangunan yang ikonik di Semarang.
Konferensi pers Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
“Bagaimana kalau arsitekturnya kita buat sesuatu yang shocking tapi sebetulnya tetap bahwa ini adalah arsitektur. Saya pilih warna hitam supaya beda dari yang lain. Kemudian enggak terlalu kelihatan per-lantainya di mana itu diharapkan jadi sebuah sculpture kota,” tutur Andra.
ADVERTISEMENT
Selain penuh dengan karya seni, Artotel bisa dibilang menjadi salah satu hotel di Semarang yang punya sebuah galeri seni atau Artspace tersendiri. Di Artspace sendiri juga nantinya akan menjadi sebuah tempat pameran karya seni di dalam hotel.
“Kemudian di bagian dalamnya, Artotel juga ada satu galeri yang cukup besar. Saya pikir bagaimana untuk merasakan galerinya itu saya menggunakan warna krem. Supaya kalau orang datang dia akan melihatnya terang naik-naik lagi ke atas, terbuka tertutup, besar kecil, tinggi rendah, itu yang saya harapkan bisa merasakan hal-hal yang berbeda untuk menikmati galeri yang sebetulnya tidak terlalu besar ini. Tentunya dengan ide yang besar ini saya rasa enggak ada yang lain dan enggak bukan pasti Artotel,” tambah Andra.
Artspace di Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Perihal pameran di dalam hotel, Wanda mengatakan bahwa akan ada pameran yang digelar di hotel pada setiap bulannya. Pada acara pembukaan Artotel Gajahmada Semarang kali ini juga diselenggarakan pameran seni dari Eko Nugroho dan KRACK! Studio di Artspace sampai dengan 31 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Karya-karya para seniman tersebut ditampilkan pada setiap lantai yang ada di bangunan hotel. Untuk lantai 5 dan 11 berisi beragam karya seni hasil kolaborasi antarseniman. Sedangkan, lantai 6 diwarnai oleh karya seni dari seniman yang bernama Bunga Jeruk, lantai 7 dan 8 masing-masing didesain oleh Della Maharani dan Horestes Vicha, lantai 9 diwarnai oleh karya seni Ummi Damas sedangkan lantai 10 dipenuhi oleh karya seniman Zaky Arifin.
“Artotel Gajahmada Semarang hadir sebagai hotel butik berkonsep seni pertama di Semarang yang memadukan desain bangunan yang unik dan unsur seni kontemporer karya anak bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap hotel ini menjadi ikon baru pariwisata kota Semarang yang dapat menarik wisatawan baik lokal maupun internasional, untuk berkunjung ke kota Semarang. Serta Artspace-nya sebagai tempat berkumpul anak-anak muda Semarang untuk melakukan berbagai kegiatan seni dan kreatif,” ujar CEO Artotel Group, Erastus Radjimin.
ADVERTISEMENT
Selain hotel yang kental dengan karya seni, salah satu yang menarik dari hotel ini adalah rooftop barnya yang berada di lantai 11 dan 12. Di sini pengunjung dapat melihat view kota Semarang secara 360 derajat.
"Kita juga punya satu-satunya rooftop yang kalau kita boleh declare, rooftop dengan 360 view of Semarang di sentral atau pusat kota Semarang," kata Wanda.
Tak hanya rooftop bar yang ada di lantai 11-12, pengunjung juga bisa menikmati sajian makanan khas Semarang di restoran yang bernama Fat Elephant yang terletak di ground floor.
Fat Elephant Restaurant di Artotel Gajahmada Semarang Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Experiencing adalah yang utama, di Fat Elephant kita juga menyajikan makanan Asia atau Asian Food. Kita juga membawa makanan yang menjadi ciri khas dan karakter kota Semarang. Kita juga menyajikan garang asam yang menjadi salah satu makanan khas Semarang. Sedangkan, untuk di lantai 11/12 makanannya lebih simple dan ke barfood," ungkap Wanda.
ADVERTISEMENT
Bicara soal lokasi, lokasi Artotel berada di pusat kota Semarang sehingga membuatnya berada tak jauh dari beberapa destinasi wisata. Mulai dari Kawasan Simpang Lima, Lawang Sewu, Kota Lama Semarang, dan Klenteng Sam Poo Kong yang ikonik dapat kamu tempuh dalam waktu beberapa menit saja.
Buat kamu yang tertarik menginap di hotel ini, terdapat tiga tipe kamar yang bisa dipilih. Untuk tipe kamar studio 25 adalah kamar dengan satu tempat tidur besar berukuran king size. Sedangkan, tipe studio 30 merupakan tipe kamar yang berisi dua bed terpisah dengan konsep kolase. Terakhir, adalah tipe studio 55 tipe kamar dengan living room dan kamar mandi yang terpisah.
Untuk tipe studio 25 dipatok mulai dari Rp 670 ribu, sedangkan tipe studio 30 dipatok berkisar Rp 720 ribu dan studio 55 yang dipatok dengan harga mulai dari Rp 850 ribuan.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk menginap di hotel bertabur karya seni kontemporer di Semarang?