Sawahlunto Jadi Warisan Dunia Kategori Budaya ke-4 di Indonesia

9 Juli 2019 19:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Kabar baik datang dari Sumatera Barat. Bekas lokasi Tambang Batu Bara Ombilin di Sawahlunto, baru saja dinobatkan sebagai warisan dunia kategori budaya oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO. Adapun penetapan ini dilakukan dalam Pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO pada Sesi ke-43 di Baku, Azerbaijan.
ADVERTISEMENT
Masuknya Tambang Batu Bara Ombilin menambah daftar warisan dunia kategori budaya yang dimiliki Indonesia. Ombilin sendiri menduduki posisi ke-4 dalam daftar tersebut.
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Sebelum Tambang Batu Bara Ombilin, Candi Borobudur menjadi yang pertama masuk dalam warisan dunia kategori budaya di Indonesia pada 1991 lalu. Kemudian disusul oleh Situs Sangiran di tahun 1996 dan pada 2012 ada sistem Subak di Bali turut bergabung.
Selain memiliki empat destinasi yang masuk ke dalam warisan dunia kategori budaya, Indonesia juga punya koleksi warisan dunia kategori alam. Adapun, empat objek wisata alam yang masuk ke dalamnya adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, Hutan Tropis Sumatera, dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Masuknya Tambang Batu Bara Ombilin ke dalam warisan dunia UNESCO mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
ADVERTISEMENT
“Selamat, Ombilin di Sawahlunto sudah ditetapkan salah satu warisan budaya oleh UNESCO,” kata Menpar Arief Yahya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Dengan status baru yang disemat Tambang Batu Bara Ombilin, Arief Yahya beserta Kementerian Pariwisata dan pihak terkait makin mudah untuk menjual dan memasarkan Ombilin sebagai destinasi wisata.
“Status itu sangat penting. Karena akan mempermudah untuk menarik investor, juga menarik wisatawan datang,” ujarnya.
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Seperti biasanya, dalam mengembangkan destinasi wisata Arief Yahya akan menggunakan konsep 3A, (Atraksi, Akses, dan Amenitas). Sementara bila ingin menjadi pemain global, maka harus membangun bandara internasional, serta mengembangkan hotel-hotel bintang 5 berkelas dunia.
“Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia. Di banyak tempat di dunia, UGG itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Branding-nya langsung mendunia, karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT