Tak Melulu Shopping, Hong Kong Juga Menjadi Surga Bagi Penikmat Seni

2 April 2018 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hollywood Road, Hong Kong. (Foto: Instagram @nui1339)
zoom-in-whitePerbesar
Hollywood Road, Hong Kong. (Foto: Instagram @nui1339)
ADVERTISEMENT
Hong Kong selama ini dikenal sebagai kawasan metropolitan yang menawarkan budaya urban sekaligus suasana otentik. Shopping, berburu kuliner, hingga menghabiskan waktu bersama keluarga di Disneyland serasa menjadi itinerary wajib. Ingin menikmati Hong Kong dengan cara lain?
ADVERTISEMENT
Tak banyak yang tahu bahwa Hong Kong ternyata juga punya district pusat seni, yakni South Island District. Sejak pembukaan kereta MTR jalur South Island pada akhir 2016, kawasan itu semakin populer dengan berbagai pameran dan pertunjukan seni yang turut menarik perhatian wisatawan mancanegara. South Island District tentu juga menjadi surga dan sumber inspirasi bagi penikmat seni.
Thian, Muhammad Taufiq dan Naufal Abshar. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Thian, Muhammad Taufiq dan Naufal Abshar. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Hal ini juga turut menarik perhatian konten kreator Alexander Thian (@aMrazing), seniman Naufal Abshar (@naufalabshar) dan Muhammad Taufiq (@emteemte). Ditemui kumparanTRAVEL di Morrissey Hotel Jakarta, Senin (2/4), ketiganya menceritakan pengalaman mereka selama menikmati Hong Kong Arts Month.
Berlangsung sekitar akhir Februari hingga awal April tiap tahunnya, Hong Kong Arts Month turut melibatkan seniman lokal dan internasional untuk menampilkan karya terbaiknya. Dua event yang paling populer adalah Art Basel dan Art Central.
ADVERTISEMENT
“Kemarin itu kunjungan gue yang keempat ke Hong Kong. Sebelumnya jalan-jalan aja, jadi baru perdana ke Art Basel. Gue sebagai seniman yang senang gambar, senang berkarya, senang banget saat ke Art Basel karena itu jadi referensi dan inspirasi buat gue. Kayak waktu lihat karya Van Gogh yang dulu cuma dari foto atau buku. Merindingnya beda ketika lihat langsung,” papar Emte.
Sensasi baru juga turut dirasakan Alexander Thian yang biasanya mengunjungi Hong Kong untuk belanja atau mengunjungi keluarga. Konten kreator sekaligus story teller itu mengaku takjub dengan sisi artistik Hong Kong. Ia menyatakan seni di Hong Kong tak hanya bisa dinikmati penggiat seni, namun semua orang yang mau memperhatikan.
“Selalu ada hidden surprises yang tampak begitu kamu memperhatikan. Gue banyak lupa foto karena sibuk memperhatikan. Banyak orang ke museum atau galeri sibuk selfie, tapi enggak tahu itu karya seni apa. Padahal tiap karya seni ada hidden meaning-nya,” papar pria yang akrab dipanggil Lexy itu.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian menceritakan menghabiskan 15 menit sendiri untuk mengagumi satu instalasi seni di Art Basel. Sekilas instalasi itu tampak seperti meja karambol biasa. Namun, di tengahnya ternyata diisi beberapa kucing lengkap dengan mainan dan makanannya.
“Sebenarnya art itu enggak selalu complicated. Meja karambol itu kan sederhana, tapi aku suka banget. Kalau dilihat langsung mind blowing banget,” tambah Lexy.
Art Basel diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada 29-31 Maret lalu. Penyelenggaraan keenam itu menampilkan karya-karya hebat 248 galeri dari 32 negara. Ada dua galeri asal Indonesia, yakni Nadi Gallery dan ROH Project. Ada juga seniman dari Tanah Air yang terlibat seperti Indiguerilas, Entang Wiharso, dan Eddie Harra.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Emte, Naufal juga merasa sisi artistik Hong Kong sangat menginspirasi. Menurutnya, instalasi seni di sana sangat beragam dan bisa dibilang sebagai gabungan ciri khas seni bergaya Barat dan Timur.
Hong Kong is the art itself. Kombinasi antara business district dan cultural melebur dengan sempurna. Jangan khawatir kalau berkunjung di luar Arts Month, sebab tetap banyak galeri lokal yang bisa dinikmati,” ujar Naufal.
Tak hanya Art Basel dan Art Central yang bisa dinikmati selama Hong Kong Arts Month. Tak jauh dari kedua venue event itu, kamu juga bisa mengunjungi Hong Kong Arts Sculpture Park dengan cuma-cuma.
Dibuka sejak 22 Februari hingga 11 April, event itu menampilkan instalasi kontemporer dari 18 seniman lokal dan internasional. Diadakan di Central and Western District Promenade, kamu bisa melihat karya seni sambil menikmati suasana di tepi Pelabuhan Victoria.
ADVERTISEMENT