Tak Punya Tempat, Jenazah Harus Bayar Sewa di Guatemala

28 Mei 2018 17:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
ADVERTISEMENT
Kematian, sebuah fase kehidupan yang tidak akan mungkin dihindari. Hanya saja tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan dikubur dengan layak. Salah satunya adalah penduduk Guatemala.
ADVERTISEMENT
Negara di Amerika Tengah ini memberlakukan peraturan sewa di ruang bawah tanah yang berada di La Verbena Cemetery, Guatemala. Jika ada seseorang yang meninggal dan akan dikubur di ruang bawah tanah ini, maka keluarga dari pihak yang meninggal harus membayar 'sewa' ruangan. Peraturan tersebut dimuat dalam sebuah perjanjian sewa.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Untuk enam tahun pertama, mayat yang dikubur tidak dikenakan biaya, setelah itu, keluarga pihak yang meninggal akan dikenakan biaya sebesar USD 24 atau setara dengan Rp 330 ribu per empat tahun.
Apabila keluarga tidak mampu membayar 'sewa' tempat pemakaman atau belum membayar, maka petugas pembersih kuburan akan membuka ruang bawah tanah, mengambil dan membuang mayat-mayat tersebut.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Ketika penggalian dilakukan, maka kamu akan melihat pemandangan yang mengerikan dan bergidik seram. Pasalnya, burung nasar akan mengelilingi kuburan yang digali dari atas, mengawasi gerakan setiap orang yang bersentuhan dengan mayat. Belum lagi bau mayat yangn bercampur dengan air yang menggenang dan bau busuk yang memenuhi udara.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Menggunakan palu, para penggali kubur mulai memecahkan penutup bawah tanah, batu bata, dan membongkar peti mati yang telah lapuk. Mayat-mayat yang tersisa akan ditarik keluar dan disisihkan.
ADVERTISEMENT
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Jenazah yang masih 'utuh' akan dikemas dalam plastik dan diberi label nama dan keluarga, sedangkan apabila mayat yang tersisa tinggal sedikit, maka sisa mayat tersebut akan disimpan ke dalam kotak kecil.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Mayat-mayat ini kemudian akan disimpan di sebuah pemakaman umum sembari menunggu klaim dari keluarga. Sedangkan tas atau kain pembungkus mayat akan dibuang ke tumpukan sampah dan diangkut oleh truk sampah.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Meski sebagian besar mayat yang digali sudah terurai karena proses alam, namun jenazah yang diangkut dan diletakkan pada kondisi yang kering dan terkena sinar matahari akan berubah menjadi mumi.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Kuburan yang dibongkar bukan hanya kuburan orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. Dilansir Reuters, selama dua bulan, para penggali kubur menggali dan membersihkan makam 2.000 bayi.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Dikenal dengan nama panggilan seperti 'Coca', 'Chucky', 'Loco', 'Wicho', dan 'Negro', para pekerja yang melakukan penggalian ini mendapatkan upah yang sedikit lebih tinggi dari upah minimum di negara tersebut.
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harus bayar sewa di Guatemala (Foto: Reuters/Jorge Dan Lopez)
Meski menatap kematian hampir di setiap harinya, seorang penggali kubur yang dipanggil Negro mengatakan bahwa ia tidak pernah takut dengan kematian. "Tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada kami, karena orang mati akan melindungi kami," tuturnya.
ADVERTISEMENT