Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tips Jadi Travel Writer ala Trinity 'The Naked Traveler'
23 Desember 2018 9:43 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Melihat kesuksesan para travel blogger di dunia, terutama di Indonesia , maka tak heran apabila banyak orang akhirnya ingin pula mengikuti jejak mereka sebagai travel writer. Bukan cuma itu, ada pula yang memang ingin mengembangkan hobinya menulis dan jalan-jalan untuk dijadikan sebagai profesi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk sebagian orang, travel writing atau menulis cerita perjalanan dianggap sebagai cara memaknai hidup. Apabila kamu merupakan salah satu dari mereka, ada tips menarik nan jitu dari Trinity yang bisa kamu ikuti.
Penulis buku dan blog 'The Naked Traveler' yang berulang tahun setiap 11 Januari tersebut mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang travel writer yang baik, kamu mesti rajin menulis dan rajin pula jalan-jalan.
Menurut penuturannya, dengan banyak jalan-jalan, tentu saja kamu bisa memiliki banyak wawasan dan cerita baru tentang traveling. Selain itu, ia juga menyarankan untuk memiliki blog pribadi untuk dijadikan sebagai tempat menuliskan pengalaman.
"Ya itu, kalau mau jadi travel writer, ya, harus banyak travelnya dan menulisnya, gitu. Dan aku selalu encourage orang untuk punya blog untuk itu, jadi sebenarnya bukan sekadar ajang latihan, ya.
ADVERTISEMENT
Karena semakin sering nulis, kita akan semakin terasah, tapi juga kalau aku pribadi, (blog bisa) jadi archive sendiri. bayangin aja, track hidup kita dan gimana-gimana, kita bisa tahu online dan bisa dicari," tutur wanita yang dinobatkan sebagai Indonesia's Leading Travel Writer pada tahun 2010 itu.
Apalagi menurut Trinity, blog bukan lagi barang mahal di kehidupan yang serba digital seperti sekarang. Akses yang mudah dan tanpa bayar membuat blog menjadi nilai tambah yang patut diperhitungkan sebagai portofolio kelak di masa mendatang.
Dalam perbincangan bersama kumparanTRAVEL, Trinity bahkan sempat membandingkan berbagai kemudahan yang dialami para penulis di masa kini dengan kesulitannya di masa lalu.
"Dulu kan jamannya belum ada blog, menulis sendiri, (lalu) ganti laptop, hilang. Sudah begitu, jaman-jaman pinjem disket gitu, ya, atau ke warnet kena virus, aduh terus ilang.
ADVERTISEMENT
Nah itu, kan, kesal. Maksudnya, itu gunanya blog, apalagi sekarang banyak yang gratisan, gampang. Jadi bisa lihat tujuh tahun yang lalu ke mana ada cerita apa atau gimana,'" tutupnya.