Uniknya Danau Sentarum di Kalimantan, Hanya Muncul ketika Musim Hujan

18 Desember 2017 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Sentarum. (Foto: Dok. pesona.indonesia.travel.com)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Sentarum. (Foto: Dok. pesona.indonesia.travel.com)
ADVERTISEMENT
Banyak destinasi wisata unik yang bisa kamu jumpai di Indonesia. Memiliki lebih dari 17 ribu pulau, menjadikan negara ini memilki berbagai macam destinasi wisata yang unik dan menarik. Salah satunya adalah danau Sentarum di Taman Nasional Danau Sentarum.
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Danau Sentarum berada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Taman Nasional ini membentang di tengah Pulau Kalimantan dan fungsinya sangat vital sehingga menjadikannya salah satu situs Ramsar, yakni perjanjian internasional untuk melindungi konservasi alam.
Taman nasional ini melingkupi tujuh kecamatan sekaligus menjadi wakil daerah hamparan banjir paling luas yang masih tersisa dengan kondisi cukup baik di Asia Tenggara. Danau in menjadi sumber air Sungai Kapuas dengan panjang 1.143 kilometer, melewati deretan pegunungan.
Ketika hujan tiba, danau ini berfungsi sebagai daerah tadah air hujan bagi Sungai Kapuas. Hal berbeda terjadi ketika kemarau, fungsinya untuk mengisi kekurangan debit air di Sungai Kapuas sehingga menjadi lapangan kering.
Air danau ini berwarna hitam kemerahan. Penyebabnya karna mengandung tanning yang berasal dari hutan gambut dan berasal dari pohon dan daun yang membusuk di dalam air.
ADVERTISEMENT
Berada di lahan basah dan hutan tropis dengan kedalaman 6 hingga 15 meter ketika pasang. Namun ketika surut hanya beberapa titik air yang menjadi sumber hidup bagi makluk-makluk di balik semak belukar.
Penduduk yang tinggal disekitaran danau ini mencapai 20 ribu jiwa dengan 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman. Profesi penduduk sekitar adalah nelayan dan petani. Ketika musim kering masyarakat berprofesi menjadi penjual ikan hias, penjual madu dan ikan untuk dikonsumsi.
Danau ini juga menjadi rumah bagi 265 jenis ikan air tawar, 675 spesies tanaman, 147 jenis mamalia, 311 jenis burung, 265 jenis ikan, 64 jenis reptil dan ampibi dan 154 anggrek alam. Bahkan beberapa endemik satwa dan tumbuhan khas dari daerah ini telah tlah dikenali dalam catatan ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung, jangan lupa kamu harus merasakan tidur di atas kapal bandong ya. Namun bila tak suka kamu bisa menginap di salah satu rumah warga.
Bila kamu beruntung kamu bisa bertemu siamang, orangutan, tupai besar, beruang madu, macan pohon, enggang gading, rangkong, elang kepala putih dan sebagainya.