news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wisata Religi ke Masjid Cheng Hoo di Banyuwangi

17 Februari 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salat Jumat di Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salat Jumat di Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Melihat kerukunan antarumat beragama merupakan hal yang patut dibanggakan dan menjadi contoh yang baik, bukan?
ADVERTISEMENT
Salah satunya bisa kita lihat di bumi Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Di tengah maraknya isu sara, masyarakat Banyuwangi memiliki nilai toleransi yang sangat tinggi.
Kerukunan umat yang berada di wilayah paling timur Pulau Jawa ini dibuktikan dengan dibangunnya Masjid Adz-Dzikra Muhammad Cheng Hoo atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Cheng Hoo.
Tak hanya di Banyuwangi, Masjid Cheng Hoo juga ada di beberapa kota lainnya di Indonesia. Surabaya, contohnya, adalah kota pertama yang membangun dan meresmikan Masjid Cheng Hoo pada 2002.
Prasasti peresmian Masjid Cheng Hoo Banyuwangi (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prasasti peresmian Masjid Cheng Hoo Banyuwangi (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Masjid Cheng Hoo di Banyuwangi diresmikan pada 26 November 2016 oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. Masjid ini menjadi bangunan Masjid Cheng Hoo ke-10 yang berdiri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekilas, Masjid Cheng Hoo tampak seperti kelenteng. Bangunan masjid didominasi dengan warna merah, hijau, dan kuning. Tak hanya itu, masjid ini beratap lima tingkat yang semakin ke atas semakin mengecil, seperti pagoda.
Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Masjid berarsitektur campuran Tiongkok dan Arab ini diakui Ketua Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo Banyuwangi Ayub Hidayat (52), untuk mengenang Cheng Hoo yang telah menyebar agama Islam di beberapa wilayah Indonesia.
“Muhammad Cheng Hoo adalah pejuang, panglima dari negara Tiongkok yang dulunya ia juga termasuk menyebarkan agama Islam di Indonesia sehingga nama itulah yang kita abadikan,” papar Ayub kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (10/11/17).
Pengurus Masjid Cheng Hoo Banyuwangi (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus Masjid Cheng Hoo Banyuwangi (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Masjid yang berdiri kokoh di lahan seluas 2,5 hektare ini dilengkapi dengan pondok pesantren (ponpes), taman kanak-kanak (TK), dan aula yang berada di antara TK dan asrama putra.
ADVERTISEMENT
Ayub mengatakan, berkat dukungan dan sumbangan dari berbagai macam golongan masyarakat, baik muslim maupun nonmuslim, pembangunan masjid, ponpes, dan lainnya berjalan cukup singkat.
“Semua kalangan ikut membantu perkembangan atau berdirinya masjid dan pondok ini. Mulai dari agama Kristen, Konghucu, Buddha, semuanya ikut membantu,” ujar pria yang kerap disapa Bang Ayub.
Ia bercerita singkat kepada kami awal mula dibentuknya Masjid Cheng Hoo di Banyuwangi.
Pengurus Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Andam Annisa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Andam Annisa/kumparan)
Sebelum berdirinya Masjid Cheng Hoo ini, Bang Ayub dan kawan-kawan di Kelurahan Sumberejo sudah memiliki kelompok pengajian.
Pengajian tersebut rutin dilakukan setiap Minggu usai salat Subuh. Karena pada saat itu belum memiliki tempat khusus untuk mengaji, setiap Minggu rumah jemaah secara bergantian dijadikan tempat pengajian.
Selama kurang lebih tujuh tahun mengadakan pengajian dan santunan kepada anak yatim piatu, beberapa jemaah mengusulkan untuk mendirikan masjid.
ADVERTISEMENT
“Alangkah indahnya kalau kita ini punya suatu monumen sehingga nantinya tidak harus dari rumah ke rumah lagi. Di samping faktor usia kita semakin lama semakin bertambah,” ujar Bang Ayub menirukan.
Usulan itu akhirnya didukung oleh semua jemaah. Masjid pun dibangun pada pertengahan 2015 dan diresmikan pada 26 November 2016.
Saat berbincang dengan kumparan, Bang Ayub mengatakan, selama pengajian rutin yang diadakan tiap Minggu, tercatat sudah ada 17 mualaf mengikrarkan syahadat di Masjid Cheng Hoo Banyuwangi.
Dirinya berharap, dengan apa yang sudah dikerjakan bersama dengan pengurus lainnya selalu mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat maupun golongan sehingga dapat bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang ingin ke Banyuwangi, jangan lupa untuk mampir ke Masjid dan Ponpes Adz-Dzikra Muhammad Cheng Hoo yang berlokasi di Jalan Sutawijaya No. 186, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Masjid Cheng Hoo ke-10 di Banyuwangi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Cheng Hoo ke-10 di Banyuwangi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)