3 Masalah Penampilan yang Sering Dialami Laki-laki & Cara Mengatasinya

19 Juli 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pria Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perawatan kulit dan tubuh seringkali diasosiasikan sebagai kegiatan yang rutin dilakukan para perempuan. Padahal tak hanya perempuan saja, laki-laki juga perlu merawat kesehatan kulit, wajah dan rambut. Bahkan menurut Dr Endi Novianto, SpKK (K), permasalahan kulit yang dialami perempuan bisa juga dialami oleh laki-laki, walaupun yang dialami laki-laki biasanya mencakup beberapa hal saja dan sifatnya spesifik.
ADVERTISEMENT
"Kebutuhan laki-laki itu spesifik, dan biasanya ada tiga masalah kulit yang sering dialami laki-laki. Mulai dari kebotakan, jerawat, hingga scar atau bekas luka jerawat yang menyebabkan bolong-bolong di permukaan wajah," jelasnya di acara Men/o/lo/gy by ZAP beberapa waktu lalu.
Sayangnya, banyak pula laki-laki yang enggan melakukan perawatan wajah karena stigma tentang merawat wajah yang sering diasosiasikan dengan kegiatan perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, menurut dr. Endi, makin banyak laki-laki yang memiliki kesadaran dan kepekaan untuk melakukan perawatan.
Kepada kumparanWOMAN, dr. Endi memaparkan masalah penampilan yang sering dihadapi laki-laki ini. Simak baik-baik, mungkin ini informasi penting untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasangan Anda ya, Ladies.
Mari simak ulasannya!
1. Kebotakan
Ilustrasi pria Foto: dok.Shutterstock
Riset menunjukkan 70 persen laki-laki mengalami kebotakan selama hidupnya, berbeda dengan perempuan yang memiliki risiko kebotakan 40 persen saja. "Kebotakan lebih sering dialami laki-laki akibat dari hormon testosterone yang dimilki. Jadi memang ada bakat untuk rontok di bagian-bagian tertentu," ujar dr Endi.
ADVERTISEMENT
Kebotakan pada laki-laki biasanya dipicu oleh adanya dihydrotestosterone (DHT) yang merupakan bagian dari hormon androgen atau hormon yang memicu perkembangan karakteristik pria, seperti pertumbuhan rambut, peningkatan masa otot hingga suara yang berat. Hormon ini dihasilkan dengan mengubah testosteron menjadi dihydrotestosterone oleh bantuan enzim tertentu.
Nah semakin banyak testosterone yang diubah menjadi DHT oleh tubuh, semakin besar risiko seorang laki-laki mengalami kebotakan. Oleh karena itu DHT merupakan musuh folikel rambut di kepala.
Penelitian menemukan bahwa folikel dari kulit kepala yang botak mengandung kadar hormon DHT yang lebih tinggi daripada hormon DHT yang ada di kulit kepala yang tidak botak.
Lebih lanjut dr Endi menjelaskan salah satu cara yang ampuh untuk menangani masalah kebotakan adalah dengan treatment Platelet-Rich Plasma atau PRP. Treatment PRP dilakukan dengan mengambil darah pasien sekitar 15 hingga 20 CC. Proses selanjutnya adalah mencari sel trombosit dari darah tersebut. "Ini komponen yang sangat sedikit, sekitar sepersepuluh dari darah yang diambil," kata dr. Endi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, trombosit tersebut menjadi 'obat' untuk mengatasi masalah kulit dan kebotakan. Komponen tersebut dimasukkan kembali ke dalam tubuh dengan teknik injeksi pada area kulit kepala. Untuk hasilnya sendiri PRP tidak menjanjikan hasil yang instan, namun pada treatment pertama perubahan sudah bisa terlihat.
"Titik rambut mulai bermunculan pada treatment pertama. Agar pertumbuhannya bisa maksimal pasien dianjurkan untuk melakukan PRP sebanyak delapan kali dengan frekuensi dua minggu sekali. Perubahan signifikan akan terlihat seteah 2 hingga 4 bulan perawatan," paparnya.
2. Jerawat
Ilustrasi pria berjerawat Foto: dok.Shutterstock
Masalah kulit yang satu ini pada umumnya bisa dialami laki-laki maupun perempuan. Namun menurut dr. Endi, jerawat lebih rentan timbul pada kulit laki-laki. Bukan tanpa alasan, ini disebabkan oleh hormon laki-laki yang lebih banyak menghasilkan minyak.
ADVERTISEMENT
"Laki-laki cenderung memproduksi minyak berlebih karena kelenjar minyak dirangsang pengeluarannya oleh hormon seks androgen, di mana pada laki-laki itu produksinya lebih banyak dibanding perempuan," paparnya.
Minyak berlebih itulah yang kemudian menyebabkan sumbatan di pori-pori yang akhirnya menimbulkan jerawat. Selain itu sumbatan tersebut juga bisa dikarenakan kotoran dan debu. Saat wajah berminyak, sel kulit mati menempel dan pada akhirnya menyebabkan sumbatan di pori-pori.
Oleh karena itu, dr Endi menyarankan para laki-laki untuk rajin membersihkan wajah dengan sabun muka. Menurutnya bagi yang memiliki jerawat aktif dan membandel dapat melakukan perawatan Active Acne Laser untuk membasminya secara maksimal. “Melalui perawatan di MEN/O/LOGY by ZAP menggunakan teknologi laser berbasis cahaya yang telah teruji aman dan efektif untuk membasmi jerawat aktif," ujarnya.
ADVERTISEMENT
3. Scar
Ilustrasi masalah kulit pada pria. Foto: Shutterstock
Menurut dr Endi, masalah kulit lainnya yang biasa dikeluhkan laki-laki adalah scar yang disebabkan bekas jerawat. Banyak laki-laki yang mengeluhkan mukanya terlihat 'bolong' akibat dari bekas jerawat yang tidak ditangani dengan baik.
Menurutnya pemulihan scar bekas jerawat juga tak mudah, oleh karena itu dibutuhkan perawatan yang intensif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan treatment PRP. Tak hanya dapat mengatasi kebotakan, treatment Platelet-Rich Plasma (PRP) ini juga dapat dimanfaatkan untuk merawat bekas luka jerawat.
"Perawatan PRP bermanfaat untuk memperbaiki kulit bekas jerawat dan mengatasi kebotakan," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
Treatment PRP ini dilakukan dengan mengambil darah pasien sekitar 15 hingga 20 CC. Kemudian mencari sel trombosit darah dan diinjeksikan pada area wajah bekas luka jerawat.
ADVERTISEMENT