4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Wawancara untuk Posisi Top Level

20 Agustus 2019 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sudah pernah berada di posisi top level tidak menjamin seseorang untuk bisa dengan mudah lolos tes wawancara posisi atau pekerjaan yang sedang diincar. Karena setiap perusahaan tentu memiliki kriteria dan penilaian masing-masing. Maka dari itu, meskipun Anda sudah berpengalaman, jangan sepelekan hal-hal kecil seperti cara berpakaian hingga cara Anda dalam menjabat tangan. Karena pada dasarnya, kesan pertama yang Anda berikan akan menentukan kesuksesan untuk lolos ke tahap selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Robert Walters, sebuah perusahaan jasa konsultan rekrutmen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kita yang ingin melamar pada posisi top level. Salah satunya adalah, Anda harus memperlakukan diri selayaknya para pelamar pada umumnya, bukan sebagai seseorang yang sudah profesional. Oleh karena itu, cara memperkenalkan diri, bagaimana Anda menggambarkan peran pada pekerjaan sebelumnya, hingga cara berpakaian menjadi beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan. Simak penjelasan detailnya berikut ini:
Berikan kesan pertama yang meyakinkan
Ilustrasi Perempuan Karier. Foto: Shutterstock
Kesan pertama tetap menjadi poin yang akan diperhatikan oleh pihak perekrut. Jadi, meski Anda sudah memiliki banyak pengalaman, first impression tetap tidak boleh disepelekan.
Selain senyuman terbaik, pastikan jabatan tangan Anda firm dan meyakinkan. Perlu diingat bahwa Anda melamar posisi yang strategis sehingga aura kepemimpinan Anda harus terlihat. Berikan kontak mata, tunjukkan kepercayaan diri Anda, namun kontrol diri, usahakan agar tidak memberikan kesan sombong dan angkuh.
ADVERTISEMENT
Siapkan jawaban atau cerita yang sebenarnya
Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Biasanya, untuk sesi wawancara kerja bagi mereka yang mengincar posisi strategis, para perekrut lebih suka mendengarkan cerita atau membuat sesi wawancara menjadi seperti obrolan santai. Maka dari itu, mereka tidak akan tertarik jika Anda hanya mengenalkan diri sebagai formalitas. Namun, mereka juga biasanya tidak suka mendengarkan pengenalan yang terlalu berbelit-belit. Oleh karenanya, coba bagi cerita tentang diri Anda menjadi empat kategori.
Pertama, ceritakan soal peran Anda dalam jabatan sebelumnya dan apa saja hambatan yang sering dihadapi dalam tim atau di perusahaan. Kemudian, beritahukan tanggung jawab apa yang harus Anda jalankan untuk memajukan perusahaan. Setelah itu, sampaikan keputusan-keputusan apa saja yang Anda ambil saat menghadapi permasalahan tersebut. Dan yang terakhir, apa hasil yang Anda dapat dari keputusan-keputusan yang telah diambil dan apa yang membuat Anda berbeda dari yang lain.
ADVERTISEMENT
Hindari obrolan negatif
Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Tentu Anda sudah tahu bahwa perekrut ingin mengetahui apa yang membuat Anda ingin pindah perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan cara menjawab pertanyaan dengan baik. Jangan sampai Anda membicarakan soal keburukan atasan atau perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya. Risikonya, mereka akan menilai bahwa Anda adalah orang yang tidak loyal dan di kemudian hari bisa juga menjelekkan perusahaan tempat Anda akan bekerja selanjutnya.
Perhatikan cara berpakaian Anda
Perempuan karier. Foto: Shutterstock
Selain first impression, cara berpakaian juga menjadi penilaian penting. Meskipun Anda sudah pernah berada di posisi top level sebelumnya, usahakan gaya berpakaian Anda tetap tidak berlebihan. Karena para perekrut tidak akan menilai Anda berdasarkan tas atau sepatu branded yang Anda kenakan.
ADVERTISEMENT
Tetap kenakan pakaian yang sopan dan rapi. Jika ingin mengenakan heels, jangan pilih hak yang terlalu tinggi, 3-5 cm saja sudah cukup. Hindari memakai lipstik berwarna bold agar wajah bisa tetap terlihat ramah dan tidak terkesan jutek atau mengintimidasi saat wawancara.