Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebelum seseorang melakukan proses wawancara ke tahap lebih lanjut, beberapa perusahan tak jarang melakukan proses seleksi awal melalui wawancara online lewat video. Apakah Anda pernah melalukannya?
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, wawancara kerja melalui video mungkin terkesan lebih mudah dan tak terlalu menegangkan. Sehingga, tak jarang banyak kandidat yang melewatkan hal-hal penting yang sebaiknya dihindari.
Dilansir Huffpost, berikut kumparan rangkumkan lima hal sederhana yang harus diperhatikan agar tidak melakukan kesalahan fatal saat wawancara kerja melalui video. Apa saja?
1. Anda berada dalam lingkungan yang penuh gangguan
Masih ingat dengan video seorang profesor bernama Robert Kelly yang sedang melakukan wawancara dengan BBC, lalu kedua anaknya tiba-tiba datang dari balik pintu dan menari-nari kecil? Ya, situasi ini yang harus Anda hindari jika hendak melakukan wawancara lewat video.
Pastikan Anda berada dalam lingkungan yang tenang tanpa distraksi yang bisa menghambat jalannya wawancara. Karena pada hakikatnya, apa yang pewawancara lihat dan dengar di sekitar Anda, bisa jadi penentu kesuksesan keseluruhan wawancara yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Saat melakukan wawancara video, tanggung jawab Anda terhadap lingkungan sekitar, lebih besar dibandingkan jika Anda melakukan wawancara tatap muka di kantor perusahaan yang dilamar. Pastikan tak akan ada orang yang masuk ke ruangan tempat Anda wawancara," papar Phyllis Hartman, pendiri PGHR Consulting.
2. Anda bersikap terlalu santai
Beberapa kandidat pekerjaan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa wawancara video dapat dilakukan lebih santai dari pada wawancara tatap muka. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa perekrut tidak berada dalam ruangan yang sama.
"Saya pernah mewawancarai seorang kandidat HR director, dan ia malah duduk bersila dengan latar belakang kasur yang masih berantakan. Bahkan, ia juga menggunakan baju rumah. Saat itu, yang ada di pikiran saya adalah: Mengapa ia tak menganggap wawancara ini sebagai hal yang serius? Bisa dibayangkan, dan itu adalah untuk posisi yang senior," jelas Amy Polefrone, CEO dari HR Strategy Group.
ADVERTISEMENT
Meski lewat video, usahakan Anda tetap dalam tampilan yang rapi layaknya Anda melakukan wawancara tatap muka. Jaga cara Anda duduk, cara Anda bersikap, cara berpakaian, kerapihan ruangan, dan aspek-aspek kecil lainnya.
3. Anda tidak memperhatikan koneksi internet
Ini mungkin jadi hal paling sederhana namun bisa menentukan keseluruhan jalannya wawancara. Tak ada gunanya jika Anda memiliki segudang prestasi jika saat wawancara video, koneksi malah terputus-putus.
"Meski terkadang ini bukan hal yang terjadi karena kesengajaan, namun hal sesimpel ini bisa memberikan kesan pertama yang buruk," ungkap Josh Doody, pelatih dunia pekerjaan dan mantan manajer perekrut.
Namun, tak perlu khawatir. Anda bisa menyiasatinya dengan melakukan tes beberapa menit sebelum melakukan wawancara, cobalah untuk mengetes kecepatan dan bandwidth internet Anda. Anda juga bisa coba untuk melakukan video call dengan teman terlebih dahulu untuk mengecek kelancaran video.
ADVERTISEMENT
4. Anda memiliki pencahayaan yang buruk
Kelebihan wawancara video dibanding wawancara telepon adalah perekrut dapat melihat ekspresi yang Anda tampilkan saat wawancara dilakukan. Sehingga, pencahayaan yang baik saat wawancara jadi aspek penting untuk dapat melihat satu sama lain dengan jelas.
"Saya pernah mewawancarai seseorang, dan saya tak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas karena cahaya yang buruk," jelas Hartman.
Jika ruangan Anda gelap, maka taruhlah cahaya tambahan seperti lampu belajar di belakang laptop, yang bisa memberikan cahaya lebih untuk mencerahkan wajah Anda. Atau Anda juga bisa melakukan wawancara dekat dengan area jendela agar mendapat cahaya yang lebih natural.
5. Anda tidak menjaga kontak mata dengan pewawancara
Anda bisa saja lupa untuk menjaga kontak mata dengan perekrut saat melakukan wawancara lewat video. Hal sederhana ini bisa menentukan apakah Anda lihai dalam berkomunikasi dengan lawan bicara atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah mewawancarai seseorang yang ketika diberi pertanyaan, ia langsung melihat ke atas sembari berpikir. Padahal saya ada di depannya. Itu adalah kesalahan yang berbahaya," ungkap Polefrone.
Cara menyiasatinya, buatlah note kecil di ujung laptop bertuliskan pengingat bahwa Anda harus melihat ke arah kamera. Meski demikian, jika Anda sesekali melihat ke bawah untuk melihat catatan, hal itu tak masalah dan wajar. Hanya saja, usahakan untuk tak melakukannya terlalu sering dan berlama-lama.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Semoga sukses!