Asal-usul Bratz, Boneka Fashion Saingan Barbie yang Penuh Kontroversi

11 Juni 2019 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boneka Bratz Foto: dok. Instagram @officialbratz
zoom-in-whitePerbesar
Boneka Bratz Foto: dok. Instagram @officialbratz
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali hadir pada 1959 silam, Barbie menjadi salah satu boneka mainan anak-anak perempuan yang sangat digandrungi bahkan hingga saat ini. Namun tahukah Anda, ada boneka lainnya yang tak kalah populer. Bratz namanya.
ADVERTISEMENT
Boneka Bratz pertama kali diciptakan oleh Carter Bryant dan diproduksi oleh MGA Entertainment pada 2001. Boneka ini didesain dengan bentuk tubuh yang mirip dengan remaja dengan ciri khas ukuran kepala besar, tubuh yang lebih berisi dan makeup yang tebal.
Boneka Bratz yang pertama kali diproduksi. Foto: dok. Wikimedia Commons.
Pertama kali dirilis pada Mei 2001 silam, sayangnya Bratz tidak terlalu laku terjual. Hingga akhirnya pada 2006, sebanyak 125 juta Bratz laris manis dijual di seluruh dunia dan berhasil menguasai 40 persen penjualan dalam kategori boneka fashion, sementara 60 persennya lagi masih dikuasai oleh Barbie. Karena kesuksesan inilah, MGA Entertainment selaku perusahaan manufaktur Bratz merilis boneka lainnya yang lebih beragam dalam bentuk pria, bayi, dan hewan peliharaan.
Bratz seri pertama terdiri dari empat boneka bernama Cloe, Jade, Sasha dan Yasmin. Kemudian disusul dengan empat boneka baru yang dilengkapi dengan aksesori. Ada pula boneka bernama Bratz Babyz yang dihadirkan dalam bentuk bayi lengkap dengan aksesorinya. MGA Entertainment juga mendesain Bratz berbentuk hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, selalu ada inovasi baru yang dihadirkan. Pada 2007 lalu, Bratz hadir dengan USB Key dan pemiliknya bisa membuat media sosial untuk boneka koleksinya. Kemudian pada 2010, MGA Entertainment merilis kembali boneka seri pertama sebagai perayaan ulang tahunnya yang ke-10.
Penuh kontroversi
Semakin mendapatkan kepopuleran, Bratz semakin banyak menuai kontroversi. Ada dugaan yang mengatakan bahwa buruh pabrik pembuat Bratz di China bekerja dalam waktu yang sangat lama dan tidak manusiawi, mereka juga dikabarkan tidak mendapatkan upah yang setimpal atas pekerjaannya. Tetapi CEO dari MGA Entertainment dengan tegas membantah dan mengatakan bahwa boneka-boneka tersebut hanya dibuat di pabrik dengan kualitas nomor satu.
Kontroversi lainnya datang dari American Psychological Association. Mereka berpendapat bahwa bentuk fisik dan kesan glamor pada tampilan Bratz menggambarkan sekaligus mempromosikan seksualitas.
ADVERTISEMENT
Penjualan Bratz yang turut mempengaruhi penjualan Barbie yang diproduksi oleh Mattel. Masing-masing MGA Entertainment dan Mattel saling menuntut satu sama lain. Pada 2005 silam, MGA Entertainment menuntut Mattel karena desain terbaru Barbie yang disebut-sebut meniru bentuk mata Bratz.
Mattel pun juga menuntut kembali MGA Entertainment dengan tuntutan ganti rugi sebanyak 500 juta dolar AS (Rp 7,1 triliun) karena pencipta Bratz, Carter Bryant, masih menjadi karyawan Mattel saat ia mengembangkan ide menciptakan Bratz. Sejak 2008 hingga 2010, 'perang hukum' antara MGA Entertainment dan Mattel dalam memperebutkan keuntungan dari penjualan Bratz terus berlangsung. Di masa-masa inilah, MGA Entertainment memutuskan untuk berhenti memproduksi Bratz sementara waktu.
Dan pada 2009, seniman bernama Bernard "Butch" Belair menggugat royalti kepada MGA Entertainment dan Mattel karena Carter Bryant mengakui bahwa desain Bratz terinspirasi oleh desain Belair. Kemudian pada 2011, pengadilan memutuskan bahwa MGA Entertainment lah yang memenangkan gugatan tersebut. Gugat-menggugat tersebut tidak berhenti sampai situ saja, pada 2012, MGA Entertainment menggugat Lady Gaga seharga 10 juta dolar AS (Rp 142 M) karena tampilannya yang mirip Bratz sehingga mereka harus menunda perilisan Bratz terbaru.
ADVERTISEMENT
Setelah hiatus selama beberapa saat, pada 2013, Bratz mengubah desain logo dan bentuk tubuhnya menjadi mirip dengan Barbie. Di 2014, MGA Entertainment mengubah penampilan Bratz secara total dengan alasan sudah menemukan jati dirinya. Tetapi sayangnya, tidak satupun produk boneka tersebut laku di pasar ritel Amerika.
Setahun kemudian, Bratz kembali hadir dengan rangkaian boneka-boneka baru lengkap dengan slogan baru dan desain web yang menarik perhatian. MGA Entertainment juga membuatkan web series dan aplikasi untuk mempromosikan prduk mereka. Sayangnya, justru reaksi negatif yang didapat.
Para fans mengatakan bahwa MGA Entertainment tidak mendengarkan saran dan masukan mereka serta mencoba mempromosikan Bratz kepada demografi yang salah sehingga tidak membuat Bratz menjadi spesial lagi. Karena inilah, Bratz hanya memproduksi dua koleksi terbaru hingga 2016 sebelum akhirnya memutuskan untuk hiatus sementara waktu.
ADVERTISEMENT
CEO MGA Entertainment, Isaac Larian, pada 2017 mengumumkan bahwa Bratz akan kembali hadir berdasarkan masukan dari para penggemar Bratz terdahulu. Bisa dibilang, inilah yang menandakan kebangkitan kembali Bratz karena mulai banyak orang-orang yang kembali mencari boneka ini. Satu paket Bratz lengkap dengan aksesorinya dibanderol seharga 50 dolar AS (Rp 710 ribuan).
Dan pada perayaan ulang tahun Bratz ke-17 pada 2018 silam, desainer sekaligus fashion illustrator Hayden William mengumumkan kolaborasinya dengan Bratz dengan merilis boneka bertajuk Bratz Collector. Di sini, Hayden memegang peranan penuh dalam proses produksi. Boneka tersebut dirilis pada November 2018 lalu secara eksklusif di Amazon.
Sejak saat ini, kehadiran Bratz semakin banyak mendapatkan pengakuan. Salah satunya adalah di industri fashion dan kecantikan. Banyak beauty vlogger di YouTube yang mencoba meniru gaya riasan boneka Bratz dengan tema Bratz Doll Challenge. Bahkan tak sedikit pula fashion vlogger yang terinspirasi untuk bergaya ala Bratz dalam pesta kostum.
ADVERTISEMENT