Cerita Maudy Ayunda Tentang Beauty Bullying yang Dialaminya di Medsos

30 Juli 2019 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maudy Ayunda. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maudy Ayunda. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
Bullying alias perundungan bisa menimpa siapa saja, termasuk juga dari kalangan selebriti seperti Maudy Ayunda. Meski dianugerahi dengan paras cantik, kecerdasan, pembawaan diri yang dewasa dan jauh dari terpaan gosip, rupanya Maudy pun cukup sering mendapatkan ejekan, terutama di akun media sosialnya. Bullyan yang diterimanya mengarah langsung kepada fisik dan penampilannya. Ada yang mengomentari tentang wajahnya, bentuk giginya, atau tubuhnya.
Maudy Ayunda bicara tentang bullying yang diterimanya. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
"Saya punya bunny teeth (gigi kelinci), dari kecil memang suka diledekin sama teman dan itu yang membuat saya sempat tidak percaya diri. Nah, di Instagram, banyak komentar yang justru meng-highlight gigi kelinci saya. Bahkan ada komentar seperti 'wow gigi kelincinya', kadang ada juga yang lebih mengejek sehingga saya jadi berpikir, 'eh, memang gigi kelinci saya mengganggu orang ya? Jadi masalah ya?'," ungkap aktris 24 tahun itu di acara LUX #STOPBeautyBullying di The Hermitage Jakarta Pusat, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT
Pernah di suatu waktu, Maudy juga mendapat komentar dari netizen yang mengatakan tubuhnya amat gepeng seperti triplek. Diakuinya, ia sama sekali tidak ada masalah dan cukup percaya diri dengan bentuk tubuhnya, tetapi karena komentar netizen yang dilontarkan padanya, membuatnya jadi memikirkan hal-hal yang berlebihan dan berujung kepada rasa insecure terhadap diri sendiri.
"Yang disayangkan dari beauty bullying ini, saat saya akan posting foto lagi, saya jadi mikir 'nanti ada komen lagi gak ya?'. Jadi ada suatu keraguan dalam mengekspresikan diri secara total. Itu sebenarnya adalah the opposite of women empowerment, karena kalau kita bicara tentang pemberdayaan perempuan, itu kan kita memberikan perempuan pilihan penuh untuk melakukan apa yang mereka inginkan, termasuk mengekspresikan diri mereka," lanjut Maudy lagi.
Maudy Ayunda dan Psikolog Klinis Nuran Abdat, M.Psi . Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
Turut hadir dalam acara ini, Psikolog Klinis dari Brawijaya Healthcare Nuran Abdat, M.Psi yang memaparkan data dari The Cybersmile Foundation dan memperlihatkan bahwa beauty bullying telah menjadi permasalahan mainstream yang dialami lebih dari 45 juta perempuan di dunia. Ironisnya, tindakan tersebut kerap kali datang dari sesama perempuan, baik dari keluarga, kerabat, rekan sekantor ataupun teman dan pada akhirnya dapat mempengaruhi sisi psikologis dari perempuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beauty bullying ini paling banyak dilakukan oleh perempuan kepada perempuan. Dampak dari tindakan ini dapat mengganggu kondisi mental pelaku dan korbannya. Bahkan yang paling berbahaya, para korban sampai memiliki pikiran untuk bunuh diri, atau bahkan melakukan bunuh diri," jelas Nuran dalam acara yang sama.
Karena masalah beauty bullying inilah, brand perawatan tubuh LUX dan Maudy Ayunda bersama-sama merilis kampanye #STOPBeautyBullying untuk mengajak perempuan Indonesia melawan beauty bullying baik di dunia nyata maupun di media sosial. Maulani Affandi, Head of Skin Cleansing & Baby PT Unilever Indonesia Tbk, mengatakan bahwa media sosial yang saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak disalahgunakan untuk memberikan komentar negatif yang menyerang penampilan fisik. Inilah sebabnya LUX menggandeng Maudy Ayunda untuk meningkatkan kesadaran tentang beauty bullying.
ADVERTISEMENT
"LUX percaya bahwa setiap perempuan itu cantik dan berhak untuk mengekspresikan kecantikannya tanpa terkecuali. Melalui #STOPBeautyBullying, kami mengajak para perempuan untuk berani mengekspresikan dirinya dan mengesampingkan komentar-komentar negatif orang lain terhadap dirinya. Cantik itu hak setiap perempuan dan setiap perempuan bisa mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda dan kita harus menghargainya," kata Maulani.
Maudy Ayunda di acara LUX #StopBeautyBullying. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
Di akhir acara, aktris yang akan segera melanjutkan S2 di Standford University itui menegaskan bahwa komentar yang dilontarkan oleh orang lain terhadap dirinya seharusnya tidak menghambatnya dalam berkarya. Justru ia merasa bersyukur karena banyak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dari sisi musik dan akademis. Menurutnya, proses pengembangan diri itu adalah alat terbaik untuk membangun benteng untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu mengingatkan diri sendiri, jika penampilan fisik saya adalah masalah bagi orang lain, saya memiliki subjektifitas sendiri tentang cantik, tentang nilai hidup, tentang apa artinya menjadi manusia berharga dan itu tidak bergantung kepada opini orang lain. Kita tahu bahwa cantik itu lebih dari yang kita lihat, cantik adalah hal lain yang bisa kita berikan untuk dunia. Itu yang membuat saya berpikir untuk mencintai diri sendiri dan fokus berkarya," tutup Maudy Ayunda.
Bersamaan dengan peluncuran #STOPBeautyBullying, LUX menghadirkan produk terbaru hasil kolaborasi dengan Maudy Ayunda bernama LUX by Maudy Ayunda Shimmering Sandalwood Musk. Sabun mandi ini terinspirasi dari keharuman bunga sedap malam yang tetap bersinar di kegelapan.