Kenapa Banyak Pernikahan Retak di Usia Muda?

28 Juni 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan bercerai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bercerai. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bercerai saat ini mungkin bukanlah hal yang tabu lagi dalam kehidupan masyarakat modern. Jangankan menunggu usia tahunan, banyak pasangan yang bahkan bercerai setelah menikah beberapa bulan saja.
ADVERTISEMENT
Padahal pernikahan dikenal dengan kesakralannya, setiap pasangan yang menikah tentu berharap untuk hidup bahagia bersama sampai maut memisahkan. Apalagi jika menikah atas dasar cinta.
Lalu mengapa saat ini banyak pasangan yang bercerai di usia muda?
kumparanWOMAN menghubungi konselor pernikahan Elly Nagasaputra, MK, CHt. Ia menuturkan, kehidupan pernikahan sangatlah jauh berbeda dengan masa pacaran. Saat menjalani masa pacaran semua terasa indah, dan kita mungkin tidak akan melihat sisi yang kurang dari pasangan. Dan jika mengalami masalah, dengan mudah sekali kita melakukan putus sambung.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
Tetapi begitu memasuki pernikahan, Anda akan disambut dengan banyak sekali tantangan dan perbedaan dari pasangan. Bisa dimulai dari sudut pandang, selera, cara menyikapi hidup, bahkan cara mengatur uang. Selain perbedaan, Anda juga harus melihat kejelekan pasangan.
ADVERTISEMENT
“Misalnya, kok istri saya orangnya berantakan? Kok, suami saya pelit? Ketika hal itu terjadi, kan pasangan harus mengatasi tantangan itu, namun kebanyakan mereka tidak tahu harus berbuat apa sehingga terjadi pertengkaran dan timbul konflik,” jelas Elly.
Berbeda dari masa pacaran, dalam pernikahan Anda tidak bisa lari begitu saja dari masalah atau melakukan putus sambung kapan saja ingin. Anda harus menyelesaikan segala permasalahan yang ada demi kelangsungan hubungan pernikahan. Namun menurut Elly banyak pasangan yang tidak dapat melakukan itu dan memilih menyerah.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
“Akhirnya mereka berpikir; kita tidak bahagia, selalu ribut, jadi ya sudah pisah saja. Mereka tidak tahan dalam menghadapi perbedaan yang tidak menemukan titik temunya. Daya juang mempertahankan hubungannya rendah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Elly menyimpulkan, yang menjadi akar dan inti dari banyaknya kasus perceraian saat ini adalah pasangan yang tidak berusaha mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi. Pasangan yang menikah karena cinta pasti tidak ingin bercerai, tetapi mereka tidak menemukan titik terang dan tidak mau bertahan. "Kuncinya ada di pasangannya, mau atau tidak berusaha. Kalau mau akan selalu ada jalan keluar,” tutup Elly.