Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salah satu olahraga yang kini tengah digemari oleh masyarakat Indonesia adalah Yoga. Kelas-kelas Yoga bertebaran di kota-kota di Indonesia. Bahkan, melakukan Yoga di ruang publik seperti taman bukan lagi jadi pemandangan asing.
ADVERTISEMENT
Yoga digemari karena memiliki banyak manfaat kesehatan. Olahraga ini memperkuat otot-otot tubuh dan meningkatkan fleksibilitas. Gerakannya juga fleksibel, yaitu mengkombinasikan gerakan bagian tubuh dengan proses pernapasan yang diatur dengan ritme tertentu.
Banyak juga orang yang jatuh cinta dengan Yoga karena dapat dijadikan sebagai media relaksasi atau menenangkan pikiran. Gerakan badan yang dilakukan secara perlahan dalam Yoga diyakini tubuh dan pikiran menjadi rileks. Apalagi Yoga biasanya dilakukan di ruangan dengan aromaterapi atau di alam bebas yang memperdengarkan suara alam seperti aliran air atau hembusan udara.
Meskipun olahraga ini baru booming beberapa tahun terakhir, khususnya di Indonesia, sebenarnya Yoga sudah mulai diperkenalkan kurang lebih sejak 3000 tahun Sebelum Masehi. Teknik olahraga Yoga dicatat oleh seorang filsuf Hindu , Maharashi Patanjali, dalam buku Sutra Yoga Patanjali yang terdapat 196 sutra --suatu ungkapan kebenaran yang diterima secara umum--.
Dalam buku itu dijelaskan, Yoga terdapat beberapa bagian. Pertama disebut Samadhipada, sedangkan bagian kedua Sadhanapada, bagian ketiga Vibhutipada, dan yang terakhir Kailvalyapada.
ADVERTISEMENT
Tetapi para ahli meyakini Patanjali bukan pembuat Yoga, ia hanya penyebar Yoga. Sebab, Sutra Yoga disusun 400 tahun sebelum masehi oleh Patanjali yang mensintesis pengetahuan Yoga dari tradisi lama. Ajaran Yoga dari Patanjali merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Tradisi ortodoks Hindu menganggap Sutra Yoga Patanjali sebagai salah satu teks dasar filsafat Yoga klasik.
Awalnya teks tersebut pernah mengalami ketidakjelasan selama hampir 700 tahun dari abad ke-12 hingga ke-19. Berkat upaya seorang tokoh sejarah India bernama Swami Vivekananda, para filsafat agama dan lainnya, teks tersebut muncul kembali di abad ke-20 dan mulai mendapat perhatian.
Menurut catatan The Yoga Sutra of Patanjali, guru-guru Yoga dari India memperkenalkan Yoga ke Barat. Pada 1980-an, Yoga modern menjadi populer di dunia Barat.
Dalam tradisi India, Yoga lebih dari sekadar latihan fisik, ia memiliki inti meditasi dan spiritual. Yoga membuat tubuh dan pikiran fokus pada fleksibilitas, kekuatan, dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas mental dan fisik. Rangkaian gerakan dan pernapasan adalah dua komponen utama.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, Yoga semakin dikenal dan diminati. Sebab Yoga merupakan olahraga yang membuat kedamaian batin dan menyelaraskan antara fisik, mental, dan spiritual.
Sedangkan penyebaran Yoga ke Indonesia diyakini dimulai pada awal 1990-an dan memberikan dampak yang cukup besar pada masyarakat luas karena tingginya tingkat stres pada saat itu. Selain itu, Yoga juga dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh dengan cara yang berbeda yakni meditasi dan gerakan yang fleksibel.
Pada 2000-an, Yoga semakin booming. Hal ini ditandai dengan menjamurnya bisnis studio Yoga di Indonesia beserta instrukturnya di kota-kota besar mengalami peningkatan hingga menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia.
Untuk semakin mempopulerkan Yoga, Pemerintah India semakin aktif menyebarkan ke banyak negara. Bahkan sejak 14 September 2014, lalu Pemerintah India mengusulkan untuk mengadakan Hari Yoga Internasional yang pertama kali dicetuskan oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi. Tujuannya tidak hanya untuk mempromosikan Yoga sebagai olahraga yang baik bagi kesehatan, namun juga bertujuan untuk perdamaian dan harmoni di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Republik India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, mengatakan bahwa inisiasi itu diterima oleh negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Sebanyak 177 anggota PBB mendukung dan mensponsori agenda ini,” ucapnya saat konferensi pers Hari Yoga Internasional di Kedubes India untuk Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (18/6).
Akhirnya, Hari Yoga Internasional ditetapkan pada 21 Juni. Dalam Yoga, kita bisa melihat bahwa Tuhan ada di sekitar kita. Banyak hal yang bisa dipelajari bukan hanya tentang manusia tapi semua hal di bumi memiliki pesannya sendiri.
"Yoga teach us that we have to love with harmony, karena Anda tidak pernah tahu pelajaran apa yang bisa diberikan oleh alam," lanjutnya.
Menurut guru Yoga asal India, Jeevitha, Yoga sangat bermanfaat bagi semua orang di dunia. Terlepas dari bangsa, warna kulit, agama, dan lain- lain. Yoga menyatukan semua orang untuk perdamaian di dalam diri dan di luar individu. Secara filosofis Yoga memiliki misi yang mulia, yaitu membentuk dunia yang damai.
ADVERTISEMENT
“Yoga telah mendunia sejak lama, tetapi dengan adanya Hari Yoga Internasional sejak 5 tahun lalu Yoga semakin menjadi tren,” kata Jeevitha.
Jadi, Yoga tidak hanya sekadar olahraga yang sedang populer saja. Menilik perjalanan sejarahnya yang panjang, Yoga memberikan banyak manfaat pada mental, kesehatan tubuh, dan harmonisasi.
Selamat Hari Yoga Internasional!