Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tetapi tak jarang, beberapa istilah yang tertera dalam kemasan makeup atau skin care justru membuat kita kebingungan. Mulai dari penggunaan bahasa asing hingga bahasa ilmiah yang sulit untuk dimengerti. Oleh karena itu, berikut kumparanWOMAN merangkum beberapa istilah umum yang sering kita jumpai dalam dunia kecantikan.
Non-comedogenic
Istilah ini mungkin sering Anda temukan pada berbagai produk kecantikan, terutama makeup.
“Komedo adalah sebuah kata yang digunakan untuk menggambarkan kotoran hitam pada wajah. Sehingga, non-comedogenic memiliki arti bahwa formula dari produk tersebut tidak akan menyumbat pori-pori wajah yang bisa menghasilkan komedo,” jelas Tracey Wilmot, Training and Education Director dari Murad kepada Refinery29.
Namun, bukan berarti seluruh produk yang mengklaim non-comedogenic akan membebaskan Anda dari kemungkinan munculnya jerawat dan komedo. Semua tergantung pada kondisi kulit masing-masing.
ADVERTISEMENT
Antioksidan
Kata antioksidan sangat sering disebut sebagai klaim pada berbagai produk kecantikan. Namun, apa sebenarnya definisi dari antioksidan?
Antioksidan adalah senyawa yang bisa menghambat proses oksidasi. Oksidasi sendiri adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas, sehingga menyebabkan reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh.
Anti-inflammatory atau anti inflamasi
Anti-inflamasi adalah jenis obat atau perawatan yang digunakan untuk mengurangi peradangan. Jenis obat yang mengandung anti-inflamasi ini paling umum digunakan untuk mengobati radang pada sendi, kulit, dan gangguan peradangan lainnya.
Hypoallergenic
Istilah ini memiliki arti bahwa produk yang Anda gunakan memiliki kemungkinan untuk menyebabkan reaksi alergi. Meski demikian, bukan berarti reaksi alergi ini bisa berlaku pada semua orang yang memakainya.
ADVERTISEMENT
“Alergi dan iritasi adalah sebuah respon yang kompleks. Reaksi ini dapat terjadi pada bahan yang bersifat natural, bahan sintetis, pengawet, wewangian, dan faktor lainnya yang disesuaikan dengan gaya hidup masing-masing,” ungkap Tracey Wilmot.
Active Ingredients atau Bahan Aktif
Istilah active ingredients amat sering ditemukan pada produk perawatan kulit wajah. Istilah ini memiliki arti kandungan biologis yang aktif, sehingga dapat memberi efek pada kulit secara langsung. Beberapa daftar komposisi active ingredients, antara lain: AHAs, PHAs, Retinol, dan vitamin C.
Paraben-Free
Paraben adalah pengawet yang paling banyak digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan kecantikan seperti sabun, pelembap, krim cukur dan deodoran ketiak.
Secara ilmiah, paraben merupakan ester (senyawa yang terbentuk dari asam dan alkohol) dari asam p-hidroksibenzoat. Dalam penjelasan FDA (Food and Drug Administration), paraben yang paling umum digunakan pada produk kosmetik dan kecantikan adalah methylparaben, propylparaben dan butylparaben.
ADVERTISEMENT
Sehingga, jika sebuah produk disebut 'Paraben-Free', artinya, produk itu terbebas dari bahan pengawet yang membahayakan.
Alcohol-Free
Penggunaan alkohol dalam produk kulit terbagi menjadi tiga kategori: simpel, berlemak (fatty), atau beraroma.
Alkohol berlemak, seperti cetyl alcohol atau caprylic alcohol, bekerja untuk menghindari kulit dari kehilangan kelembapannya. Sedangkan alkohol beraroma seperti benzyl alcohol, sering ditemukan pada produk-produk parfum.
Namun yang perlu diperhatikan adalah kandungan pada simpel alkohol seperti isopropyl alcohol dan denatured alcohol. Jika digunakan dalam konsentrasi berlebih, kandungannya dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Vegan
Produk kosmetik yang disebut 'vegan' artinya tidak mengandung segala bahan yang bersifat hewani. Termasuk, bahan yang mengandung susu, madu, lilin lebah, kolagen, gelatin, dan masih banyak lagi. Istilah vegan juga memiliki arti bahwa suatu produk tidak menggunakan atau bebas dari pengujian hewan.
Cruelty Free Cosmetics
ADVERTISEMENT
Cruelty-Free pada kosmetik adalah istilah yang digunakan untuk menandakan suatu brand kecantikan tertentu tidak melakukan pengujian kepada hewan, baik itu berupa percobaan, membahayakan ataupun membunuh.
Booster
Booster adalah produk perawatan kulit yang ditargetkan pada kemampuan unik dari bahan-bahan tertentu dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Booster biasanya difokuskan pada masalah kulit tertentu, seperti pori-pori besar, dehidrasi, kusam, kehilangan kekencangan, dan sebagainya.
White Cast
White cast adalah sebutan yang menggambarkan kulit seolah tampak sangat putih atau keabu-abuan akibat penggunaan tabir surya. Penyebab utamanya adalah kandungan titanium dioksida dan zinc oksida dalam tabir surya tersebut. Kedua bahan aktif ini berguna untuk mencegah radiasi UV menembus kulit.
SPF
SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor. Istilah ini sangat sering tertera pada tabir surya, skin care, dan beberapa jenis kosmetik. Semakin tinggi nilai SPF pada tabir surya Anda, semakin banyak pula perlindungan dari sengatan matahari yang terkandung dalam produk tersebut.
ADVERTISEMENT
AHA
AHA merupakan singkatan dari alpha hydroxy acid. AHA adalah asam yang larut dalam air, yang terbuat dari buah-buahan manis. Asam ini bisa membantu pengelupasan pada permukaan kulit, sehingga sel-sel kulit baru akan menggantikannya dan membuat tampilan kulit lebih rata dan sehat.
BHA
BHA adalah singkatan dari beta hydroxy acid, yang lebih dikenal sebagai asam salisilat. BHA bekerja di permukaan kulit dan di dalam pori-pori kulit.
Kandungan BHA ini memiliki banyak manfaat untuk berbagai jenis kulit, seperti, gundukan, penyumbatan, noda hitam, dan pori-pori yang membesar. BHA juga memiliki sifat menenangkan kulit alami.
Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul dengan elektron yang tidak berpasangan. Artinya, molekul tak berpasangan ini bisa menerima atau memberi elektron kepada molekul lain. Inilah yang jadi penyebab utama mengapa radikal bebas bersifat tidak stabil dan sangat reaktif.
ADVERTISEMENT
Istilah yang sering didengar ini bisa menyebabkan kerusakan pada sel, protein, dan DNA. Radikal bebas juga memiliki keterkaitan dengan penyakit-penyakit yang terjadi pada manusia.
Radikal bebas juga bisa ditemukan pada berbagai hal, mulai dari radiasi, sinar UV, asap rokok, polusi, dan masih banyak lagi.