Perlukah Puasa Skin Care Sebelum Coba Produk Lainnya?

3 Agustus 2019 11:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kulit perempuan. Foto: Shuttertock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kulit perempuan. Foto: Shuttertock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyaknya produk skin care yang ada saat ini membuat para perempuan 'tergoda' untuk mencobanya satu per satu. Bila satu produk skin care dirasa tidak cocok atau tidak ada khasiat untuk kulitnya, rasa ingin mencoba skin care berikutnya pasti akan datang. Benar begitu, Ladies?
ADVERTISEMENT
Karena seringnya mencoba beragam produk skin care inilah, banyak dari kita yang beranggapan bahwa kulit wajah harus sedang dalam keadaan sehat dan tidak terpapar produk skin care apapun selama beberapa hari sebelum akhirnya mencoba skin care berikutnya. Istilah ini dikenal dengan 'puasa skin care', tujuannya untuk mengistirahatkan kulit sejenak sebelum terpapar skin care yang baru.
Sebenarnya, perlukah hal ini dilakukan?
Dituturkan oleh dr. Jonathan Raharjo Subekti Sp.KK, tidak ada aturan pasti apakah perlu melakukan puasa skin care atau tidak. Karena skin care yang digunakan memberikan efek yang berbeda-beda kepada setiap jenis kulit. Tetapi menurutnya, puasa skin care tidak perlu dilakukan karena skin care yang kita pakai tidak tersimpan di dalam kulit.
ADVERTISEMENT
Daripada mengganti-ganti produk skin care terlalu cepat, ia menyarankan untuk fokus menyembuhkan permasalahan kulit yang sedang dialami.
"Misalnya kulit saya sensitif dan saya pakai skin care dengan kandungan AHA BHA. Suatu hari, kulit saya kering dan mengelupas. Lebih baik saya tidak ganti skin care baru dulu, saya atasi pakai pelembap dan setop pakai AHA BHA. Baru (setelah kondisi kulit membaik) coba skin care lain," tutur dr. Jonathan saat berbincang dengan kumparanWOMAN di Blue Jasmine Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi skincare. Foto: Shutter Stock
Menurut dokter kulit yang praktik di Bamed Skin Care Pondok Indah itu, terlalu cepat mengganti skin care baru akan membuat kita bingung dengan kondisi kulit saat itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau langsung ganti ke skin care baru, nantinya kita akan bingung apakah permasalahan kulit yang dialami saat itu disebabkan oleh efek penggunaan skin care lama atau hasil reaksi dari skin care baru. Jadi kembali lagi, lihat dulu skin care-nya, dan tidak harus setop penggunaan sama sekali," imbuhnya.
Dilansir Self, Kendra Bergstrom, Clinical Assistant Professor of Dermatology di University of Washington School of Medicine, Amerika Serikat, mengatakan bahwa mengganti skin care baru bisa dilakukan setelah Anda melakukan pemakaian skin care lama selama setidaknya delapan minggu. Tetapi, mengganti skin care baru bisa dilakukan ketika terjadi perubahan udara, perubahan hormon, perubahan rutinitas olahraga dan ketika kulit Anda mengalami reaksi buruk terhadap suatu produk tertentu.
ADVERTISEMENT