Riset: Ini 8 Hal yang Menyebabkan Seseorang Melakukan Perselingkuhan

18 Agustus 2019 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perselingkuhan merupakan hal yang tidak pernah diinginkan dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, perselingkuhan dapat mengganggu kondisi mental seseorang dan membuat hubungan itu tak bisa kembali ke momen asalnya lagi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penyebab perselingkuhan, sekelompok peneliti dari Amerika Serikat pernah membuat studi mengenai hal tersebut. Studi ini dipublikasikan dalam The Journal of Sex Research.
Studi ini berdasarkan jawaban 495 orang yang mengaku pernah berselingkuh. Meski rata-rata partisipannya berusia 20 tahun-an, tim peneliti menyimpulkan bahwa delapan alasan dasar yang mereka sampaikan dapat pula berlaku bagi pasangan dari berbagai kalangan usia.
Kepala tim peneliti, Dylan Selterman, mengatakan penting untuk mengetahui kenapa orang mungkin memilih untuk berselingkuh dalam suatu hubungan. Namun, psikolog sosial ini juga menjelaskan bahwa selingkuh tidak selalu dikarenakan adanya hal yang salah dalam percintaan seseorang.
"Ini berkaitan dengan gagasan bahwa manusia memiliki banyak pasangan seksual. Dan, sekalipun segalanya berjalan dengan lancar, itu tidak berarti bahwa tak ada ruang untuk menginginkan lebih--setidaknya dalam hal menginginkan lebih banyak pengalaman dengan pasangan lain," sebut Selterman kepada Today.
ADVERTISEMENT
Apa saja delapan faktor yang ditemukan oleh tim peneliti tersebut? Berikut kumparanWOMAN rangkum penjelasannya.
Ilustrasi selingkuh. Foto: Getty Images
1. Kurangnya rasa cinta
Selterman menjelaskan, salah satu faktor yang paling bisa menyebabkan perselingkuhan adalah kurangnya rasa cinta. Misalnya, perasaan bahwa kekasih Anda bukanlah sosok yang didambakan, atau mendinginnya cinta di antara Anda dan pasangan.
"Kurangnya rasa cinta adalah motivasi yang kuat untuk berselingkuh. Ini adalah salah satu motivasi yang paling kuat," ujar Selterman.
2. Merasa tidak dipedulikan
Selain kurangnya rasa cinta, hal lain yang bisa memicu selingkuh, yakni kurangnya perhatian yang cukup dari pasangan.
Maka, saat seseorang tidak merasa cukup dipedulikan atau dihargai oleh pasangan, dia mungkin akan mencari hal tersebut dari orang lain.
3. Hasrat seksual
ADVERTISEMENT
Intimasi seksual adalah hal yang penting dalam hubungan romantis. Sehingga, ketidakpuasan terhadap kehidupan seksual bisa menjadi pemicu perselingkuhan.
Perselingkuhan juga bisa terjadi karena seseorang sudah tidak tertarik dengan pasangannya, atau karena dia ingin mencoba hal yang tak diberikan oleh pasangan.
Ilustrasi selingkuh. Foto: Getty Images
4. Variasi
Masih berhubungan dengan poin nomor tiga, ada juga orang yang menginginkan variasi dalam kehidupan seksualnya. Sehingga, bisa jadi dia berselingkuh karena menginginkan pengalaman seks dengan pasangan yang berbeda-beda.
5. Situasi sesaat
Godaan sesaat itu nyata adanya. Menurut penelitian Selterman, sebuah situasi sesaat bisa memicu perselingkuhan.
Misalnya, saat seseorang mengalami stres tinggi atau saat berada di bawah pengaruh alkohol. Dalam situasi seperti ini, seseorang bisa jadi merasakan hasrat sesaat dan melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Uniknya, Today melaporkan, pergolakan dalam situasi sesaat sangat mungkin terjadi bagi mereka yang akan memasuki dekade usia baru. Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), mereka yang berusia 29, 39, 49, dan seterusnya, bisa jadi akan berselingkuh karena tengah berupaya mencari makna atas kehidupannya.
6. Komitmen yang rendah
Definisi komitmen yang dimiliki oleh sepasang kekasih tidak selalu sama. Sekalipun sedang menjalani hubungan romantis, ada orang-orang yang tak berpikiran untuk berhubungan secara eksklusif.
Selain itu, ada juga orang yang tak ingin terlalu dekat dengan pasangannya, atau tak memikirkan masa depan dengan pasangan tersebut.
"Mereka menjalin hubungan, tapi belum menjelaskan bahwa level komitmen mereka tinggi, atau bahwa ada eksklusivitas dalam hubungan mereka," papar Selterman.
Ilustrasi pasangan saling mengkritik. Foto: Shutterstock
7. Harga Diri
ADVERTISEMENT
Uniknya, ada pula orang yang merasa selingkuh bisa meningkatkan harga dirinya. Dalam artian, orang tersebut merasa bahwa tidur dengan orang lain bisa meningkatkan status sosialnya atau membantunya meraih level popularitas tertentu.
8. Rasa Amarah
Terakhir, ada juga orang yang berselingkuh karena amarah. Motivasinya adalah untuk memberikan rasa sakit yang seimbang terhadap pasangan.
Misal, saat pasangan dirasa telah berkhianat. Maka, seseorang mungkin akan 'membalas dendam' dengan berselingkuh.