Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Semakin seringnya pembicaraan seputar isu keberagaman tak membuat perlakukan rasisme berhenti begitu saja. Contohnya, seperti kasus yang baru saja menimpa supermodel Naomi Campbell saat ia mengunjungi Prancis beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Naomi mengungkapkan bahwa ia tidak diperbolehkan untuk menginap di suatu hotel di selatan Prancis. Penolakan tersebut diduga karena kulitnya yang berwarna hitam.
Kepada media Paris Match, sang supermodel menjelaskan alasan ia berkunjung ke hotel tersebut sebenarnya untuk memenuhi undangan Festival Film Cannes. Namun sayang, ia dan teman-temannya malah ditolak masuk.
"Seorang pria di pintu masuk berpura-pura menjelaskan kepada kami bahwa hotel tersebut sudah penuh. Tapi ia membiarkan orang lain lewat dan masuk," cerita Naomi kepada The Root.
Meski demikian, Naomi tak mengungkapkan hotel mana yang menolak untuk mengizinkannya masuk.
"Saat-saat yang memuakkan seperti inilah yang membuat saya harus terus mengekspresikan dan menyuarakan diri agar terus bisa didengar," tambahnya.
Bukan rahasia lagi, Naomi memang dikenal sebagai salah satu sosok yang paling aktif menyuarakan isu keberagaman di industri fashion dan modeling. Ia bahkan mengaku menjadi salah satu pionir yang membukakan jalan lebar untuk perempuan kulit hitam di industri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pernah ada masa saat saya berjuang untuk mendapatkan bayaran modeling setimpal layaknya rekan model saya yang berkulit putih," ungkap Naomi Campbell dalam wawancaranya bersama Vogue Australia.
Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan rasial dan inklusivitas yang maksimal di industri mode bukanlah hal yang mudah. Naomi menyebutnya sebagai 'tantangan permanen' bagi 'women of color' atau perempuan dengan warna kulit selain putih.
Meski representasi perempuan di industri mode sudah mulai membaik dengan perubahan yang signifikan, ia berharap bahwa isu keberagaman bukanlah tren semata yang akan hilang seiring berjalannya waktu. Naomi Campbell ingin isu keberagaman dan inklusivitas menjadi pakem yang jelas di industri fashion dan modeling, sehingga hal-hal berbau rasisme tak lagi menjadi suatu penghalang.
ADVERTISEMENT