Surat Wali Kota Kyoto untuk Kim Kardashian Terkait Label Baru Kimono

1 Juli 2019 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Kardashian Foto: Instagram @kimkardashian
zoom-in-whitePerbesar
Kim Kardashian Foto: Instagram @kimkardashian
ADVERTISEMENT
Kontroversi shapewear milik Kim Kardashian yang diberi nama Kimono Solutionwear belum berakhir. Setelah diserang warganet karena dianggap telah melakukan perampasan budaya atau cultural appropriation Jepang, kini istri dari Kanye West mendapat ‘surat cinta’ dari Wali Kota Kyoto, Jepang, Daisaku Kadokawa.
ADVERTISEMENT
Sang Wali Kota menulis surat terbuka untuk bintang reality show Keeping Up With The Kardashians tersebut. Dalam surat yang diunggah di situs resmi Kota Kyoto itu, Daisaku mengajak Kim untuk lebih mengenal kimono yang merupakan warisan budaya Jepang.
Daisaku menjelaskan, kimono adalah pakaian etnis tradisional yang merupakan salah satu kekayaan budaya Jepang dan memiliki sejarah panjang. Sebagai sebuah warisan budaya, kimono sangat dihargai dalam kehidupan masyarakat Jepang.
“Ini adalah buah dari keahlian dan benar-benar melambangkan rasa keindahan, semangat, dan nilai-nilai masyarakat Jepang,” tulis Daisaku dalam surat terbukanya.
Sebagai pakaian populer, lanjut Daisaku, kimono tidak hanya dikenakan oleh orang Jepang, namun juga dipakai turis asing yang berkunjung ke Jepang. Hal itu menurutnya menunjukkan ketertarikan dan penghargaan dunia terhadap keindahan Kimono.
ADVERTISEMENT
Di awal surat, Daisaku meminta Kim mempertimbangkan kembali keputusannya menggunakan nama Kimono dalam merek dagangnya. Sebab, menurutnya kimono sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Kebendaan UNESCO. “Kimono adalah aset yang diberikan untuk semua umat manusia yang mencintai Kimono dan budayanya, oleh karena itu tidak boleh dimonopoli,” tulis dia.
Di akhir suratnya, Daisaku juga mengundang Kim untuk berkunjung ke Kyoto. Ia ingin Kim mendapatkan pengalaman agar lebih memahami esensi budaya kimono dan pikiran rakyat Jepang.
Kardashian West belum menanggapi surat itu, tetapi ia telah membahas kontroversi dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh The New York Times pada Kamis 27 Juni,
Kim mengatakan bahwa nama kimono dipilih untuk menghargai keindahan dan detail dalam pembuatan kimono tradisional yang menjadi inspirasinya dalam merancang shapewear tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, bahwa ia memiliki rasa hormat terhadap pentingnya kimono dalam budaya Jepang dan tidak bermaksud merancang pakaian yang tidak menghormati pakaian tradisional. Kim Kardashian menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk mengubah nama label shapewear miliknya.