3 Hal Ini Cuma Dirasakan oleh Cewek yang Ambil Jurusan Kuliah Teknik

5 September 2018 16:00 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan dan teknologi (Foto: Pim Chu/unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan dan teknologi (Foto: Pim Chu/unsplash)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar cewek, kuliah di jurusan Teknik adalah hal yang tabu. Bagaimana tidak? Jurusan ini selalu lekat dengan kehidupan para cowok yang keras, membutuhkan mental baja, dan kekuatan fisik yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
Namun hal tersebut tidak membuat para cewek mundur teratur mengurungkan tekad masuk ke jurusan Teknik. Nyatanya, ada sejumlah cewek yang tetap teguh bertahan di jurusan tersebut. Pertanyaannya, kira-kira, apa, sih, yang dirasakan oleh cewek-cewek yang ambil jurusan kuliah Teknik?
Jadi ‘minoritas’
Annisa Endah, alumni Teknik Industri Universitas Telkom, Bandung, mengaku bahwa pada awalnya dia enggan masuk ke jurusan Teknik. Alasannya, jurusan tersebut didominasi cowok.
Namun, bukan berarti hal tersebut bisa jadi penghalang buat kamu. Sebab, menurut Annisa, ada jurusan Teknik yang porsi antara mahasiswa cowok dan ceweknya seimbang, yakni Teknik Industri.
Mendapat banyak pertolongan
Masiih berhubungan dengan poin pertama. Karena cewek jarang kuliah di jurusan Teknik, itu artinya kamu akan mendapatkan banyak bantuan dari para mahasiswa yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Fransiska Naomi contohnya, salah satu cewek yang kuliah di jurusan Teknik Kimia Universitas Parahyangan Bandung.
“Enaknya kalau di Teknik, karena ceweknya nggak banyak, jadi berasa banyak dibantuin sama cowok,” ujarnya kepada kumparan.
Terbiasa dengan pekerjaan berat
Jurusan Teknik selalu menyuguhkan praktikum yang tidak lumrah dikerjakan oleh para cewek. Misalnya dalam jurusan Teknik Sipil yang meminta seluruh mahasiswanya, tak terkecuali cewek, untuk mencangkul dan mengaduk pasir adonan untuk bangunan.
Bagi Nazhara Afifah Azmi yang pernah kuliah di jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, ia merasa kuliah di jurusan Teknik punya banyak tantangan.
“Lebih banyak praktik daripada teori. Butuh tenaga yang ekstra banget. Capek pasti, tapi karena ditempa terus, jadi harus kuat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Agaton Kenshanahan