3 Stereotip Anak Manajemen yang Jurusannya Jadi Favorit di SBMPTN 2018

4 Juli 2018 16:52 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kehidupan Kuliah (Foto: theodysseyonline.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kehidupan Kuliah (Foto: theodysseyonline.com)
ADVERTISEMENT
Setiap mahasiswa di kampus, pasti punya ‘stereotip’ atau pandangan dari awam yang melabeli mereka. Namun, tidak semua stereotip punya konotasi yang negatif, terkadang, ada juga hal positif yang melekat dalam imej mahasiswa jurusan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali dengan anak jurusan Manajemen, yang menjadi salah satu jurusan terfavorit di SBMPTN 2018. Kira-kira, bagaimana ya, orang luar memandang anak manajemen? Apa saja stereotip yang biasa mereka dapat?
1. Anak orang kaya
Ternyata masih banyak anggapan bahwa mahasiswa yang berkuliah di jurusan Manajemen berasal dari keluarga yang mapan. Tak jarang bahkan mengira, para mahasiswa ini 'sengaja' kuliah Manajemen agar bisa melanjutkan tongkat estafet bisnis keluarganya.
Well, mungkin ada beberapa. Tapi berapa banyak sih mahasiswa yang seperti itu? Masih banyak juga kok, mahasiswa yang memang minat berkuliah di Manajemen dan merupakan mahasiswa yang dapat beasiswa bidik misi.
2. Pergaulan eksklusif
Stigma yang melekat pada anak Manajemen yang satu ini juga masih kerap kita dengar. Entah apa yang melatarbelakangi munculnya stigma ini, namun menurut Nadilla, salah satu alumni Manajemen dari Universitas Telkom, Bandung, anak Manajemen di kampusnya memang sering mendapat stereotip 'sombong'.
ADVERTISEMENT
"Anak manajemen biasanya identik suka dandan untuk yang cewek, pertemanannya juga dinilai eksklusif dan pilih-pilih, jadi terkesan belagu," kata Nadilla.
3. Gemar wirausaha
Rasanya memang enggak afdal kalo anak Manajemen tapi enggak punya 'mindset' bisnis yang kuat. Terlebih, biasanya dari pihak kampus juga mewadahi dan memberi fasilitas untuk mengembangkan potensi para mahasiswa jurusannya. Hal ini tidak ditampik juga dirasakan oleh Selli, alumni Manajemen dari Universitas Diponegoro.
"Mayoritas memang gemar berwirausaha sih kak, karena dari kampus juga mendukung, ada semacam inkubator bisnis yang jadi tempat kumpulnya bisnis punya mahasiswa, dan sering mengadakan seminar juga," ujar Selli.