4 Perbedaan Sekolah Asrama dengan Sekolah Reguler

3 Oktober 2018 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto asrama siswa CGS (Foto: cugenanggiftedschool.sch.id)
zoom-in-whitePerbesar
Foto asrama siswa CGS (Foto: cugenanggiftedschool.sch.id)
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, semua sekolah pasti berusaha untuk mendidik para muridnya dan mempersiapkan mereka untuk dapat sukses setelah lulus.
ADVERTISEMENT
Setiap sekolah juga menggunakan berbagai cara dan pendekatan untuk membantu para siswanya untuk mencapai tujuan mereka. Tak terkecuali dengan sekolah asrama.
Jika kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa sekolah asrama punya peraturan yang lebih ketat karena ‘merumahkan’ dan mengawasi murid-muridnya 24 jam, namun sekolah asrama juga punya kelebihan yang membedakannya dengan sekolah pada umumnya.
Berikut kumparan rangkum empat di antaranya.
1. Akses bertemu guru lebih mudah
Ilustrasi guru.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. (Foto: Thinkstock)
Sekolah pada umumnya, baik yang swasta, negeri, maupun yang berbasis agama tentu punya keunggulan masing-masing. Entah dari segi akademik hingga kualitas para sumber daya manusianya, baik tenaga pengajar dan murid-muridnya.
Sekolah di asrama, juga punya keunggulan terutama dalam hal hubungan antara guru-murid. Guru-guru di sekolah asrama jauh lebih mudah untuk ditemui karena mereka berada di sekolah lebih lama daripada guru-guru di sekolah biasa. Para murid juga memiliki lebih banyak waktu bersama, sehingga mereka dapat membentuk kelompok belajar di luar jam belajar-mengajar.
ADVERTISEMENT
2. Hubungan murid lebih kuat
Guru sedang mengajar murid. (Foto: dok. Ruangguru)
zoom-in-whitePerbesar
Guru sedang mengajar murid. (Foto: dok. Ruangguru)
Tinggal, belajar, dan menghabiskan waktu bersama, tentu saja memungkinkan hubungan para murid menjadi lebih kuat dibandingkan dengan murid-murid di sekolah biasa.
Suka duka yang dilewati oleh para murid tentu membekas sebagai pengalaman sekolah di asrama yang sulit terlupakan. Bahkan ikatan yang terjalin bisa dibilang lebih kuat, seperti saudara sendiri. Hanif, salah seorang alumni dari As-Syifa Boarding School di Subang, Jawa Barat, bahkan merasa haru biru ketika momen perpisahan tiba.
"Setelah lulus sekolah itu kekeluargannya kerasa banget,” ujarnya.
3. Tak bisa bebas ke luar
Berbeda dengan sekolah biasanya, murid-murid punya kebebasan untuk melakukan apa saja sepulang sekolah. Sementara anak-anak yang sekolah di asrama punya jadwal tersendiri untuk pergi ke luar asrama termasuk mengunjungi keluarga. Mereka bahkan harus mendapatkan rekomendasi dari wali asrama terlebih dahulu jika harus ke luar asrama dan bersifat urgen.
ADVERTISEMENT
"Kalau di As-Syifa itu jadi sebenarnya setiap bulan dapat kesempatan dua kali ke luar, itu secara reguler. 'Pesiar' namanya, buat jalan-jalan kita keluar (sekolah). Jadi kita dapat kesempatan untuk keluar sekolah dua kali dalam sebulan,” jelas Hanif.
4. Lebih disiplin
Salah satu hal yang pasti dirasakan oleh murid sekolah asrama karena teraturnya jadwal mereka sehari-hari adalah imbas kedisiplinan yang mereka rasakan.
"Hidup di asrama itu ada timelinenya yang fix, bangun jam segini ada kegiatan ini, jadi sudah teratur hidup kita di sana. Biasanya sekolahku dari Ashar sampai magrib ada hafalan Quran, makan malam juga sebelum magrib. Nah, saat Magrib-Isya baru kita bebas," kata Hanif.
Saniya, salah satu alumni International Islamic Boarding School RI di Cikarang berujar, sekolah asramanya yang menjunjung nilai-nilai islami bahkan sampai mengatur tata cara bergaul antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, pihak sekolah asramanya juga rutin mengabsen apakah murid-muridnya benar-benar melaksanakan salat lima waktu atau tidak.
ADVERTISEMENT
“Kita enggak boleh seenak jidat main sama cowok, hahaha. Maksudnya ngobrol pun ya harus jaga jarak. Terus kita juga wajib salat lima waktu, ini kita beneran sampai diabsen lho,” beber cewek yang akrab dipanggil Niya ini.