5 Alasan Generasi Milenial Lebih Produktif Dibanding Generasi Lain

28 Juni 2018 14:37 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kalangan milenial lakukan aksi protes (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalangan milenial lakukan aksi protes (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Label pemalas dan egosentris yang melekat kepada para milenial. Milenial dekat dengan apa yang disebut dengan instant gratification, sebuah konsep tentang pemenuhan kebutuhan secara instan dan menciptakan individu yang malas dan hanya berfokus pada jalan pintas.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, milenial punya kelebihan tertentu dibanding generasi lain dalam masalah produktivitas dalam lingkungan kerja. Dilansir Entrepreneur, ini lima alasan mengapa generasi milenial lebih produktif dibanding generasi lain.
1. Mereka menguasai teknologi
Generasi Milenial dan Internet. (Foto: flickr/@UTKnightCenter)
zoom-in-whitePerbesar
Generasi Milenial dan Internet. (Foto: flickr/@UTKnightCenter)
Milenial lahir dan berkembang bersama teknologi. Itu yang membuuat kemampuannya dibanding generasi lain jauh lebih mahir dalam hal teknologi. Produktivitas yang diukur dari kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan tertentu akan jauh lebih tinggi ketika dibarengi bersama bantuan atau tutorial-tutorial dari internet, ketimbang harus bersusah payah melakukan trial-and-error.
2. Mereka punya pekerjaan sampingan
Ilustrasi fotografer jalanan. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fotografer jalanan. (Foto: Unsplash)
Persaingan dunia kerja yang ketat memaksa para milenial bekerja lebih keras untuk menambah pemasukan mereka. Banyak dari milenial yang memiliki pekerjaan sampingan dengan menjadi barista, pekerja harian lepas, atau menjadi reseller online.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini yang menyebabkan milenial sangat menghargai waktu dan usaha mereka dalam setiap kesempatan di masing-masing pekerjaan yang mereka geluti. Otomatis produktivitas mereka melesat jauh karena harus menjaga kesempatan kerja yang berbeda-beda, dibanding dengan generasi lain yang memiliki jaminan yang lebih dalam pekerjaan mereka.
3. Mereka sangat menghargai produktivitas
Cokelat Meningkatkan Kewaspadaan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cokelat Meningkatkan Kewaspadaan (Foto: Thinkstock)
Manusia cenderung lebih termotivasi ketika mereka memandang tinggi hal tersebut. Dilansir Enterpreneur via Microsoft, disebutkan bahwa 93 persen dari milenial percaya bahwa produktivitas adalah kunci dari kebahagiaan.
Jadwal yang padat sedari kecil menyebabkan milenial berupaya untuk mampu berusaha memaksimalkan setiap jadwal mereka. Entah itu aplikasi untuk to-do list, pengingat atau bahkan aplikasi untuk pelacak kebiasaan (habit tracker) yang berorientasi pada tingkat produktivitas milenial sehari-hari.
ADVERTISEMENT
4. Mereka punya strategi
Ilustrasi diskusi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diskusi (Foto: Pixabay)
Survei yang sama dilansir Enterpreneur via Microsoft menyatakan bahwa milenial menggunakan aplikasi to-do list untuk mempermudah mereka dalam menata pekerjaan sehari-hari yang berujung pada meningkatnya produktivitas mereka. Milenial menggunakan aplikasi ini di telepon seluler mereka ketika generasi lain yang menggunakan buku notes.
5. Batasan antara pekerjaan dan bermain yang kabur
Ilustrasi Semangat Bekerja (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Semangat Bekerja (Foto: Unsplash)
Ketika para baby boomer memiliki batasan yang jelas antara permainan dan pekerjaan, para milenial memandang batasan itu tidak begitu jelas. Banyak lingkungan kerja yang memperbolehkan milenial untuk bermain di kantor ketika senggang atau banyaknya kompetisi futsal antar kantor.
Banyak milenial yang membawa pulang pekerjaan mereka ke rumah atau bahkan bekerja secara remote dari rumah. Dengan kemampuan multitaksing yang baik, beberapa pekerjaan dapat dikerjakan bersamaan dengan menonton tv series favorit di malam hari. Hal-hal ini yang mempermudah milenial untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas mereka dengan kondisi yang nyaman.
ADVERTISEMENT
Penulis: Dzaki Aribawa / SPEAR SMAN 8 Jakarta.