5 Album Musik dengan Ongkos Produksi 'Selangit'

30 Maret 2018 17:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekaman Musik (Ilustrasi) (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman Musik (Ilustrasi) (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, menciptakan album adalah hal utama yang pasti ingin dicapai oleh kebanyakan musisi. Selain karena sebagai salah satu bentuk dokumentasi karya yang paling populer, sebuah album juga dapat dijadikan sebagai bukti eksistensi dari musisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka, tidak heran apabila sebagian musisi rela menghabiskan budget yang terhitung tidak sedikit, dibandingkan dengan yang lainnya. Hal itu biasanya muncul dengan harapan untuk menghasilkan karya yang terbaik.
Album apa dan milik siapa saja? Berikut ini, kumparan (kumparan.com) punya rangkuman tentang lima album dengan biaya produksi yang besar.
1. 'Loveless' - My Bloody Valentine
Album kedua dari band shoegaze asal Irlandia, My Bloody Valentine, berikut, kerap disebut-sebut memiliki ongkos produksi yang tidak main-main. Sebab, album tersebut menghabiskan sekitar 500 ribu dolar AS, atau sekitar Rp 970 juta, sesuai nilai tukar pada tahun 1991 saat album itu rilis.
Uang tersebut dialokasikan untuk proses rekaman yang kabarnya berlangsung di 20 studio dan sejumlah teknisi. Meski demikian, gitaris Kevin Shields tidak membenarkan angka tersebut.
ADVERTISEMENT
2. 'Chinese Democracy' - Guns N' Roses
Menghabiskan waktu produksi selama lebih dari satu dekade, membuat album yang akhirnya dirilis pada 2008 lalu ini, termasuk salah satu dengan ongkos tertinggi. Sebab, jika diakumulasikan hingga tahun perilisannya, maka album keenam Guns N' Roses itu dikabarkan telah menghabiskan total 13 juta dolar AS (Rp 142 miliar, kurs 2008).
Total uang itu merupakan akumulasi untuk bayaran setiap personel, teknsi, perangkat lunak pendukung rekaman, studio, serta produser yang terus berganti-ganti.
3. 'My Beautiful Dark Twisted Fantasy' - Kanye West
West menggarap album studio kelimanya ini saat sedang mengasingkan diri di Hawaii pada tahun 2009 lalu. Total dana yang dihabiskan West dalam proses rekaman album yang dirilis pada 2010 ini, mencapai 3 juta dolar AS (Rp 28 miliar, kurs 2009).
ADVERTISEMENT
Selain menjalani proses rekaman selama hampir 24 jam non-stop setiap harinya di Avex Recording Studio, Hawaii, ia juga melanjutkan sebagian proses rekamannya di California dan New York.
4. 'One By One' - Foo Fighters
Setelah mendapatkan respons yang cukup positif pada album 'There Is Nothing Left to Lose', Foo Fighters kembali dengan album keempatnya yang bertajuk 'One By One' pada Oktober 2002 silam.
Uniknya, album yang direkam setelah gitaris Chris Shiflett pada formasi band itu, sempat mengalami perombakan besar. Ketidakpuasan para personel dengan 10 lagu yang telah ada dalam demo sebelumnya, membuat mereka harus merekam ulang semua materinya selama empat bulan di studio, dengan menghabiskan lebih dari 1 juta dolar AS (Rp 8,9 miliar, kurs 2002).
ADVERTISEMENT
5. 'A Night At The Opera' - Queen
Album yang populer dengan track ikonis berjudul 'Bohemian Rhapsody' tersebut, dirilis Queen sebagai album studio keempatnya pada November 1975. Karya ini disebut sebagai salah satu album rock termahal pada masanya, karena menghabiskan lebih dari £40,000 untuk dana produksinya.