5 Hal yang Hanya Dialami Mahasiswa Jurusan Kuliah Bisnis

Berkomitmen dengan Model Bisnis yang Anda Jalani (Foto: Unsplash)

Tiap jurusan kuliah menawarkan pengalaman berbeda bagi mahasiswanya. Apa yang dialami oleh jurusan kuliah A, tentu berbeda dengan mahasiswa di jurusan kuliah B.

Sama halnya dengan jurusan kuliah Bisnis. Ada banyak hal yang hanya mereka alami dan menjadi karakteristik mahasiswanya. Berikut lima di antaranya, seperti dikutip dari Odyssey.

1. Terlalu sering berjabat tangan

Jabat tangan bagi mahasiswa jurusan kuliah Bisnis enggak seperti mahasiswa jurusan lain. Jabat tangan menjadi dasar dari relasi yang akan dibangun. Jabat tangan juga menentukan kesan pertama bagi seorang mahasiswa jurusan kuliah Bisnis, apakah nantinya orang tersebut akan menjadi sekadar teman, atau rekan bisnis.

2. Datang ke acara startup

Enggak semua mahasiswa jurusan kuliah Bisnis ingin bekerja di perusahaan ternama. Bahkan bagi mereka, membangun usahanya sendiri sangat dianjurkan. Oleh sebab itu, wajar bagi mahasiswa jurusan kuliah Bisnis untuk menghadiri acara kewirausahaan atau startup yang telah dibangun oleh alumninya.

3. Sering mendengar kisah sukses orang lain

Nah, ketika datang ke acara startup ini, mahasiswa jurusan kuliah Bisnis juga akan sering mendengar kisah sukses orang lain. Biasanya pembicara akan menceritakan perjalanannya saat membangun usaha, mulai dari kegagalan sampai akhirnya bisa sukses hingga kini. Mendengar kisah ini bisa jadi membuatmu terinspirasi, atau justru sedih karena enggak ada cara instan untuk meraih hal yang diinginkan.

4. Baju formal

Blazer, celana bahan, rok span, high heels, sampai pantofel, adalah pakaian wajib bagi mahasiswa jurusan kuliah Bisnis. Memang kamu enggak perlu mengenakannya tiap hari, namun ketika menghadiri acara seminar atau mempresentasikan ide usahamu, enggak mungkin, kan, hanya memakai kaus dan jeans?

5. LinkedIn lebih penting daripada Instagram

Salah satu media sosial yang paling penting bagi mahasiswa jurusan kuliah Bisnis adalah LinkedIn. Ketika temanmu yang lain berlomba merancang feed Instagram agar terlihat artsy, kamu lebih mementingkan isi profil LinkedIn agar terlihat menarik. Sebab bagimu, diilirik perusahaan lebih penting ketimbang distalk mantan.