7 Tanda Kamu Cocok Mengambil Jurusan Kuliah Film

5 Oktober 2018 12:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses syuting The Congo Dandies (La Sape) (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Proses syuting The Congo Dandies (La Sape) (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Salah satu cara mudah untuk menentukan jurusan kuliah apa yang ingin diambil, ialah menyesuaikannya dengan minat yang dimiliki. Nah, bila kamu suka membuat video, mengarang cerita, atau sangat suka menonton film, jurusan kuliah Film bisa menjadi pilihan tepat untukmu.
ADVERTISEMENT
Tapi di samping minat, ada tanda-tanda lain yang membuat kamu cocok untuk mengambil jurusan kuliah Film. Apa saja? Berikut tujuh tandanya, seperti dilansir Her Campus dan Thought Catalog.
1. Dinding kamarmu dipenuhi poster film
"This is where the magic happens", kurang lebih kalimat itu bisa menggambarkan suasana kamarmu, di mana enggak ada satu sentimeterpun di dinding yang kosong tanpa poster film. Saking banyaknya film favoritmu, kamu rela memenuhi dinding kamar dengan poster-poster tersebut. Tiap kali keluarga atau teman masuk ke kamar, kamu dengan bangga menceritakan betapa hebatnya film-film, aktor, sampai sutradara yang wajahnya terpampang di dinding kamar.
2. Teman-teman menganggap kamu sudah menonton semua film
Enggak sedikit yang menganggap kamu sebagai kamus film berjalan. Tiap kali mereka ingin menonton film dengan genre tertentu, mereka pasti langsung meminta rekomendasi darimu. Bahkan mereka akan menanyakan pendapatmu dulu sebelum menonton film baru. Ini semua karena teman-teman menganggap kamu sudah menonton semua film yang ada.
ADVERTISEMENT
3. Galau karena film favoritmu enggak mendapat penghargaan
Ketika acara penghargaan film seperti Oscars sedang berlangsung, kamulah yang paling bersemangat dan enggak mau ketinggalan untuk menyaksikannya. Tapi kamu juga yang merasa paling galau ketika film favoritmu enggak mendapat penghargaan. Kecewa banget!
4. Kamu lebih menyukai proyek film pendek daripada ujian tertulis
Alih-alih menulis esai 3.000 kata, kamu lebih memilih untuk membuat film pendek berdurasi 30 menit. Bukan karena malas, tetapi kamu lebih bersemangat menyusun rencana praproduksi, melakukan syuting, sampai menyunting video, ketimbang mengerjakan ujian tertulis.
5. Susah bagimu untuk menentukan film favorit
"Apa film kesukaanmu?", bisa jadi ini adalah pertanyaan paling sulit bagimu. Dari ratusan film yang telah kamu tonton, tentu enggak mudah untuk memilih hanya satu yang paling kamu suka. Kamu pun biasanya memberikan jawaban yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
6. Menyunting video adalah proses sakral bagimu
Proses syuting film pendek memang menyenangkan bagimu. Namun menyunting video bisa jadi hal yang berbeda. Menyunting video merupakan hal sakral yang menentukan bagus atau enggaknya film yang kamu kerjakan. Memilih gambar mana yang paling baik, musik apa yang cocok, dan efek apa yang harus diberikan untuk menghidupkan film, dan menonton ulang tiap adegan, menjadi hal yang sangat kamu perhatikan.
7. Ahli memanfaatkan properti di sekitarmu
Ketika melihat sebuah benda, kamu yang paling bisa memutar otak untuk memanfaatkannya sebagai perlengkapan syuting. Contohnya, kamu memanfaatkan skateboard atau kursi roda sebagai pengganti doli. Apapun barangnya, bisa kamu sulap untuk produksi film.