Aplikasi Kencan Ini Dikritik karena Rentan Perilaku Body Shaming

18 Desember 2018 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kencan  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kencan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Karena popularitas aplikasi kencan online yang semakin meningkat, semakin banyak pula platform atau aplikasi sejenis yang menawarkan kemudahan untuk mencari pasangan. Dari berbagai pilihan tersebut, masing-masing aplikasi kencan tentu mempunyai keunikan tersendiri yang bisa dimanfaatkan penggunanya.
ADVERTISEMENT
Agar terlihat berbeda dari aplikasi kencan yang lain, sebuah aplikasi kencan bernama Slindir berfokus pada soal kesehatan untuk kriteria mencari pasangan. Mungkin ini terdengar amat positif dan baik, namun ternyata, dalam beberapa kasus, fokus Slindir ini justru dikritik karena dianggap terlalu eksklusif dan rentan terhadap perilaku body shaming.
Sebuah postingan di situs webnya menyatakan bahwa tujuan Slindir adalah untuk menyatukan orang-orang yang aktif dan ingin punya tujuan hidup yang baik, namun dalam esai di Allure, seorang editor kesehatan, Rosemary Donahue, berpendapat bahwa "kesehatan" yang dipromosikan Slindir dirasa keliru berat. Pasalnya, Slindir kerap mengidealisasikan bentuk tubuh yang ramping dan berkulit putih.
Menurut Donahue, Slindir kurang menyebarkan kesadaran untuk lebih menerima dan mencintai diri apapun bentuk tubuh dan warna kulitnya. Donahue pun meminta pihak Slindir untuk mempertimbangkan tujuan dibuatnya aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana jika seseorang dengan gangguan makan namun ia ingin mencari teman kencan? Di AS sendiri ada sekitar 30 juta orang yang memiliki masalah dengan itu. Jadi, aplikasi yang bersifat eksklusif itu berbahaya," ungkap Donahue.
Namun, pihak Slindir sendiri enggak menampik bahwa aplikasi mereka memang bersifat eksklusif.
"Slindir memang bukan untuk semua orang, dan itu tidak masalah," tulis pihak Slindir dalam web.