Body Shaming Bisa Sebabkan Penyakit Kardiovaskuler dan Metabolisme

26 Juli 2019 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan depresi Foto: dok. Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan depresi Foto: dok. Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kampanye setop body shaming kini semakin gencar dilakukan. Enggak cuma di dunia nyata namun juga di media sosial.
ADVERTISEMENT
Selain bisa menyebabkan orang depresi dan terobsesi sama badan ideal yang diidamkan masyarakat, body shaming ternyata juga bisa membuat korbannya mengidap penyakit metabolisme dan kardiovaskular, lho.
Sebuah penelitian tentang body shaming ini dilakukan oleh Univeristy of Pennsylvania School of Medicine. Mereka mengambil sampel sebanyak 18 ribu orang dewasa muda untuk diteliti tentang bagaimana body shaming bisa mempengaruhi kehidupan orang-orang tersebut.
“Dampak body shaming bagi korban melebihi dari yang dipikirkan. Selain menyebabkan depresi dan obsesi berlebihan terhadap berat badan ideal masyarakat, body shaming juga bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolisme,” ujar Rebecca Pearl, salah seorang peneliti psikologis yang ikut dalam penelitian ini, dilansir AFP.
Dua per tiga dari total responden yang jadi korban body shaming ini juga mengaku kalau sejak kecil mereka sudah mendapat kritik tajam mengenai berat tubuh hingga dewasa. Dan orang yang memiliki massa tubuh besar adalah orang yang paling rentan untuk mengalami krisis kepercayaan diri.
ADVERTISEMENT
“Lewat penelitian ini, kami harap bisa mendukung orang-orang yang mengalami kasus body shaming untuk berani menjadi diri sendiri, memiliki kepercayaan diri yang tinggi lagi dan enggak bergantung sama komentar orang lain. Gaya hidup sehat juga patut diperhatikan,” kata Rebecca Puhl, seorang profesor Human Development dan Family Science dari University of Connecticut.
Jadi, sebelum berkomentar fisik yang enggak perlu kamu lakukan, sebaiknya kamu berpikir apakah kamu tega menyakiti fisik dan perasaan seseorang? Dihilangkan, ya, kebiasaan buruk itu dari sekarang!
Penulis: Stefanny Tjayadi