Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Casio Donasikan Rp 1 Miliar untuk Korban Bencana Sulteng
10 Oktober 2018 11:45 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
ADVERTISEMENT
Donasi dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, terus dikirimkan untuk membantu pemulihan para korban bencana Sulteng di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Salah satu yang turut membantu korban bencana Sulteng, yakni Casio Group, yang akan mendonasikan Rp 1 miliar melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
ADVERTISEMENT
Melalui siaran pers yang diterima kumparan, Rabu (10/10), Kazuhiro Kashio selaku President and CEO Casio Computer Co., Ltd mengatakan, pihaknya bersimpati terhadap apa yang melanda Palu dan Donggala. Ia menyebut pihaknya bertanggung jawab untuk membantu daerah yang membutuhkan pertolongan, seperti di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya akan bencana yang terjadi di Sulawesi. Casio Group dan seluruh pegawainya turut merasakan kesedihan yang dialami mereka yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Kami mengharapkan agar seluruh area dapat segera pulih dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Kashio.
Lebih lanjut Kashio mengatakan, Casio percaya bahwa ketika bencana terjadi, dibutuhkan usaha bersama untuk memberikan bantuan. Pihaknya pun merasa terhomat dapat membantu proyek kemanusiaan dan turut memperbaiki kehidupan para korban di Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Donasi Rp 1 miliar yang juga diperuntukkan bagi pemulihan area terimbas bencana itu, akan disumbangkan melalui PMI, yang fokus terhadap pendistribusian air bersih, makanan, bantuan medis, serta evakuasi korban.
Ada sejumlah sukarelawan dari PMI yang mendampingi para korban bencana keluar dari area Petobo dan Balaroa. Kedua area tersebut adalah area yang paling sulit diraih. Sebagian area di Petobo amblas karena likuefaksi, menyebabkan tanah berubah menjadi lumpur sehingga alat berat sulit bekerja di area tersebut.