Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Denis Juherman, Kolektor Sepatu Vans Senilai Setengah Miliar
31 Oktober 2018 20:40 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:21 WIB
ADVERTISEMENT
Vans, merek sepatu dan pakaian asal Amerika Serikat, sudah lama digilai anak muda, khususnya para pemain skateboard. Enggak terkecuali Denis Juherman, cowok 24 tahun yang kini memiliki lebih dari 200 pasang sepatu Vans .
ADVERTISEMENT
Kecintaan Denis bermula sejak 2008 ketika ia membeli Vans Authentic. Denis mengatakan, kala itu Vans masih sulit masuk ke dalam negeri, dan dirinya masih belum bisa membedakan yang asli dan palsu. Lantas tiga tahun kemudian, Denis mulai menganggap serius koleksi Vans tersebut dengan memfokuskan pada jenis Vault dan Syndicate.
"Karena dua itu banyak kolaborasi sama merek besar. Kayak desainer, seniman seni jalanan, dan juga terbatas. Saya suka yang diproduksi beberapa pasang saja di dunia," ujar Denis kepada kumparan.
Dari sekitar 202 pasang sepatu Vans yang dimiliki Denis, ada dua pasang yang menjadi favorit baginya. Pertama ialah Vans Vault x Blends yang dirilis pada 2014, dan kedua yakni Vans edisi The Simpsons.
ADVERTISEMENT
"The Simpsons itu enggak hanya kolaborasi, tapi ada 12 jenis sepatu dan tiap serinya itu desainernya berbeda. Ada yang desainer baju, seni jalanan, sampai tato. Itu yang paling saya suka," tutur Denis.
Meski menggilai Vans, Denis mengaku enggak mengoleksi semua jenis yang ada. Ia lebih fokus mengoleksi edisi terbatas yang jumlahnya hanya 100 pasang di dunia.
"Kalau menurut saya harus dikoleksi, ya, saya koleksi. Rata-rata memang mengoleksi edisi terbatas. Dan awalnya saya juga orang yang laper mata. Jadi saya senang koleksinya dilihat orang, dan saya juga senang melihat koleksi sendiri," pungkasnya.
Koleksi sepatu Vans yang mencapai setengah miliar
Kepada kumparan, Denis mengaku biaya yang dikeluarkan untuk mengoleksi sepatu Vans tersebut enggak sedikit. Hingga kini, ia sudah menghabiskan uang kurang lebih Rp 500 juta untuk seluruh koleksi sepatunya.
ADVERTISEMENT
"Biaya dari awal, ya. Misal sekarang rata-rata (per sepatu) itu Rp 2 juta. Dikali 200 pasang sepatu, ya, Rp 500 juta lebih. Kalau dijual (semua) bisa Rp 800 juta atau lebih," kata Denis.
Namun begitu, ia mengaku belum berniat untuk menginvestasikan sepatu-sepatunya tersebut. Tapi terkadang Denis menjual Vans -nya, bila ia punya lebih dari sepasang.
"Saya koleksi itu harganya relatif di bawah Rp 5 juta. Tapi banyak orang yang berani beli mahal, jadi itu seni investasi untuk saya juga. Saya pernah jual (edisi) The Simpsons dengan harga sekitar Rp 5 juta, padahal saya beli Rp 1 jutaan. Ada juga yang saya dulu beli Rp 3 juta, sekarang lihat harga pasar sudah Rp 23 juta," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan modal koleksi yang enggak murah, Denis memperlakukan ratusan sepatunya secara hati-hati. Ia menyimpan sebagian dari koleksi tersebut di dalam kotak, di ruangan ber-AC, hingga ada yang ia pajang dibalut mika bening.
"Vans itu bukan sepatu yang gampang crumble. Dia bahan sol-nya itu karet, bukan EVA. Jadi tahan lama. Cuma tergantung perawatan juga. Saya sampai dibilang teman-teman, sepatu diberhalain. Hahaha..., padahal saya pakai sepatu-sepatu itu, tapi jarang," ujarnya.
Cowok yang berencana memuseumkan dan mewarisi koleksi sepatu Vans kepada anaknya tersebut, mengatakan masih memburu sepasang Vans Huichol yang harganya bisa mencapai Rp 20 juta. "Itu seni tradisional ala latin gitu, dan hanya 360 pasang. Dan itu jahit sendiri siluet checkerboard yang jadi karakternya Vans. Menurut saya itu keren banget," aku Denis.
ADVERTISEMENT
Enggak nyaman disebut kolektor Vans
Terlepas dari ratusan koleksinya yang bernilai ratusan juta pula, Denis masih merasa enggak nyaman dengan julukan 'kolektor Vans'. Menurutnya, masih banyak kolektor Vans lain yang lebih hebat darinya.
"Banyak yang koleksi Vans enggak hanya saya. Ya, saya koleksi, tapi jangan kolektor. Masih banyak orang yang lebih hebat koleksinya daripada saya," ucapnya merendah.
Saat ditanya apakah akan bosan dan berpaling dari Vans, Denis dengan mantap menjawab enggak. Sebab baginya, Vans enggak sekadar sepatu yang dikenakan sehari-hari, tapi juga penunjang penampilan dan menambah kepercayaan diri.
"Never! Karena ini sepatu, kan, enggak kemakan zaman. Vans satu-satunya merek yang berkolaborasi tanpa mengubah siluet, dan juga selalu dipakai rockstars. Selain itu, saya kebetulan pendek, dan kalau pakai Vans jadi good looking. Hahaha.... Saya pikir sepatu Vans paling nyaman untuk saya," tutup Denis.
ADVERTISEMENT