Dua Lipa: Musisi Perempuan Perlu Bekerja Lebih Keras agar Didengar

Dua Lipa menangis saat akan menerima penghargaan Grammy Awards 2019, Los Angeles, California, Amerika Serikat. Foto: AFP/Robyn Beck

Dukagjin Lipa alias Dua Lipa belum lama ini mengungkapkan kesulitan yang ia alami sebagai seorang perempuan di industri musik. Hal ini ia sampaikan di International Live Music Conference Futures Forum di London, Inggris, pada Hari Perempuan International lalu.

Dalam forum tersebut, pelantun 'New Rules' ini menyinggung masa-masa awal kariernya yang penuh perjuangan sebagai perempuan, dibandingkan musisi laki-laki. Bahkan pernah salah satu konsernya sepi penonton sampai manajer Lipa harus meminta-minta orang untuk datang.

"Waktu itu enggak ada orang sama sekali. Manajerku bilang ke orang-orang, kalau dibeliin minum mau datang ke konser enggak?" kenangnya.

Bagi Lipa, sebagai musisi perempuan perlu waktu lebih lama untuk diterima di masyarakat.

"Sebagai perempuan, kita perlu bekerja lebih keras agar didengar dan dihargai. Ketika kamu menjadi seniman, kalau kamu enggak bisa main piano atau gitar, orang-orang bakal mikir kamu 'dibuat'. Jadi kamu butuh waktu untuk menunjukkan ke orang-orang tentang ceritamu dan apa yang telah kamu lalui," tuturnya, dilansir NME.

"Terkadang, butuh lebih banyak waktu dan lebih sering menjelaskan. Tapi ini sesuatu yang aku rela untuk lakukan agar didengar," lanjut Dua Lipa.

Penyanyi yang memenangkan nominasi 'Penyanyi Pendatang Baru Terbaik' di ajang penghargaan Grammy Awards 2019 ini juga mengungkapkan selama ini dirinya enggak pernah takut untuk mengatakan sesuatu yang dianggapnya benar.

"Aku merasa punya kewajiban untuk menjadi suara bagi penggemarku. Karena mereka telah memberikan platform ini untukku," katanya.

Sementara itu, lewat cuitan di akun @dualipa, penyanyi 23 tahun ini mengatakan akan berkunjung ke Indonesia pada 27 Maret 2019. Namun kehadirannya ini bukan untuk konser umum.