Jangan Tertipu, Ini 5 Cara Sederhana Mendeteksi Kebohongan Seseorang

3 Oktober 2018 17:44 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pinokio si Tukang Bohong (Ilustrasi). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pinokio si Tukang Bohong (Ilustrasi). (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Setelah ramai diperbincangkan, akhirnya Ratna Sarumpaet mengakui bahwa kasus penganiayaan yang menimpanya adalah sebuah kebohongan. Yap, tak hanya dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, rasanya, semua orang termasuk teman atau pacar pasti pernah berbohong untuk kepentingan dan dengan alasan yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Jika kamu jera dan ingin mencoba mencari tahu lebih lanjut apakah teman, pacar, atau seseorang berbohong padamu, coba terapkan lima cara ini untuk mengetahui apakah dia sedang berbohong atau enggak, seperti yang dikutip dari NBC.
1. Ketahui latar belakang
Sebelum kamu membedah lebih dalam cerita atau kebohongan yang dibuat, kamu harus tahu dulu bagaimana latar belakang orang tersebut. Kamu harus menganalisis perilakunya, bahkan mengamati gerak gerik yang dia buat selama memaparkan cerita yang kamu curigai sebagai kebohongan tersebut.
Kamu juga bisa minta bantuan atau mendengarkan penjelasan orang terdekatnya bagaimana mereka berperilaku di depan orang-orang terdekatnya seperti pasangan, keluarga, dan teman-temannya.
2. Pelajari pergerakan matanya
Orang bilang, mata kita adalah jendela bagi jiwa. Dari mata, kita juga bisa menentukan apakah orang tersebut berbohong atau tidak pada kita.
ADVERTISEMENT
Sains membuktikan bahwa pembohong lebih sering menghindari kontak mata daripada mereka yang mengatakan hal sebenarnya.
“Kami selalu melihat dari penyimpangan dari analisis awal, apapun yang diwawancarai pada peserta kami memperhatikan kontak mata, fokusnya, dan bahkan pelebaran atau penyempitan pupil juga bisa dinilai,” kata Roger Strecker, seorang pelatih dan behavioral analysis interviewer, yang sudah berpengalaman selama 30 tahun menginterogasi orang-orang.
3. Perhatikan ekspresi wajah
Sebuah penelitian dari laboratorium psikologi forensik, Stephen Porter, di Universitas Dalhousie menemukan bahwa wajah seorang penipu akan terlihat berubah sekejap dan menampilkan emosi yang sebenarnya ke luar.
Perubahan yang singkat pada ekspresi wajah dapat berlangsung kurang dari seperlima detik namun bisa mengeluarkan emosi yang sebenarnya ingin disembunyikan seseorang, seperti marah atau rasa bersalah. Para ahli menunjukkan bahwa tanda-tanda emosi enggak selalu merupakan tanda-tanda dia melakukan kesalahan, tetapi mereka mungkin memberi celah buatmu mengintip lebih dalam ke emosi dasar yang disembunyikan seseorang.
ADVERTISEMENT
"Ekspresi wajah tampak berubah dan emosi lain bisa tiba-tiba muncul di wajahnya, meski singkat. Ketika kamu melihat ekspresi wajah yang berbeda dari sebelumnya, kamu harus menyelidiki dengan pertanyaan untuk mencari tahu mengapa orang itu menunjukkan ekspresi yang berbeda," kata Leann Brinke, seorang master dalam experimental psychology yang juga terlibat dalam penelitian di Stephen Porter.
4. Tersenyum palsu
Menurut meta-analisis DePaulo, seorang pembohong lebih cenderung untuk menunjukkan senyumnya secara terpaksa atau terlihat tegang.
Berbagai emosi manusia, ternyata turut ‘berperan’ dalam bagaimana seseorang menunjukkan senyumannya.
"Senyum palsu bisa terlihat jika gerak mata dan mulut terlihat enggak singkron," jelas Stecker.
5. Terlihat stres
Stres bisa memengaruhi jumlah produksi ASI perah Anda. (Foto: dok.thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Stres bisa memengaruhi jumlah produksi ASI perah Anda. (Foto: dok.thinkstock)
Selama orang tersebut menjelaskan, perhatikan perubahan gerak geriknya. Apabila dia terlihat enggak nyaman atau cemas, bisa jadi dia sedang menceritakan kebohongan.
ADVERTISEMENT
“Ketika otak manusia sedang stres, suhu otak naik dan sering diperlihatkan sebagai keringat di dahi atau basah di area atas bibir. Selain itu, kaki yang keseringan mengetuk atau tangan yang gelisah juga merupakan salah satu tanda yang mencurigakan bahwa dia sedang berbohong, ”
Meski beberapa orang memang ada yang memiliki kebiasaan memainkan gerak tangan, kaki, atau rambut, namun jika seseorang sedang melakukan kebohongan intensitasnya akan berbeda dan itu patut diamati.