news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Karakter Keuangan Setiap Generasi, Mana yang Paling Bagus?

5 November 2018 11:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Menabung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Menabung (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menurut William Strauss dan Neil Howe dalam bukunya yang berjudul Generations: The History of America's Future, dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, ada lima generasi saat ini: Baby Boomers, X,Y (Milenial), Z, dan Alpha.
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar atau mengenal generasi-generasi tersebut? Ya, istilah-istilah tersebut digunakan untuk memudahkan pengelompokan manusia berdasarkan era kelahirannya.
Beda generasi, beda pula karakter dan cara mengatur keuangannya. Dari kelima generasi tersebut, mana yang perencanaan keuangannya paling bagus? kumparan (kumparan.com) merangkum perencanaan keuangan setiap generasi: Baby Boomer, X,Y (Milenial), Z, dan Alpha.
Baby Boomers
com-Menabung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Menabung (Foto: Thinkstock)
Lahir setelah masa perang dunia ke-2, generasi ini cenderung hidup mandiri dan pekerja keras. Generasi ini sangat aware terhadap keturunannya kelak, mereka tidak ingin keluarganya terutama anak-anaknya merasakan kesusahan seperti yang mereka alami dulu saat masa perang. Maka dari itu, Baby Boomers cenderung menghabiskan penghasilannya untuk diinvestasikan. Menurut survei Stash yang dilansir oleh Investment News, generasi Baby Boomers lebih gemar menabung supaya dana tersebut bisa digunakan untuk keluarganya kelak.
ADVERTISEMENT
Generasi X
com-Buka Usaha (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
com-Buka Usaha (Foto: Pixabay)
Lahir dari keturunan generasi Baby Boomers yang terkenal sebagai pekerja keras demi membahagiakan keturunannya, generasi X yang lahir di tahun 1961-1980 juga masih mengadopsi karakter orang tuanya yang mencari uang demi membahagiakan keluarga. Bedanya, generasi ini mulai akrab dengan investasi dan juga memiliki jiwa pengusaha.
generasi X menyukai pekerjaan yang fleksibel dan santai. Mereka mulai berpikir untuk menjadi pengusaha dibanding pekerja kantoran yang menyita waktu untuk bersantai bersama keluarga, sehingga mereka akan lebih memilih untuk menjadi seorang pengusaha daripada pekerja kantoran. Dengan karakter dan keinginannya untuk menjadi pengusaha, generasi ini cenderung menggunakan uangnya untuk dijadikan sebagai modal usaha.
Generasi Y
com-Ilustrasi rumah idaman milenial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi rumah idaman milenial (Foto: Pixabay)
Generasi Y atau generasi milenial lahir di saat kemajuan teknologi sedang berkembang (1981-1994). Mereka cenderung bergantung kepada teknologi (tech-savvy). Karena terlahir di era globalisasi serta bergantung pada gadget dan internet, generasi ini cenderung memiliki sifat konsumtif untuk membeli paket internet bahkan membeli gadget keluaran terbaru.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mereka juga memiliki jiwa entrepreneur yang diturunkan oleh generasi sebelumnya. Dilansir dari Forbes.com, selain menggunakan uangnya untuk membeli gadget, mereka juga tertarik untuk membeli rumah. Bahkan dikutip dari Investment News, persentase penggunaan uang milenial lebih banyak digunakan untuk membeli rumah dibandingkan jalan-jalan yang selama ini melekat menjadi identitas generasi milenial.
Generasi Z
com-Selfie saat Traveling (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Selfie saat Traveling (Foto: Thinkstock)
Lahir di tahun 1995-2010, sejak kecil generasi ini sudah akrab dengan teknologi dan internet dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Menurut data konsumsi media sosial yang dirilis Socialmediaweek.org, Generasi milenial menghabiskan rata-rata enam sampai tujuh jam per minggu di media sosial, sedangkan 44 persen dari Gen Z memeriksa media sosial mereka setidaknya setiap jam.
Akrab dengan media sosial, generasi Z lebih suka mencari popularitas dengan aktif di berbagai sosial media, misalnya Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube. Kondisi tersebut membuat generasi Z cenderung menghabiskan uangnya untuk keperluan fashion, makan, dan traveling, guna memenuhi status sosial mereka di media sosial.
ADVERTISEMENT
Generasi Alpha
com-Generasi Alpha (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
com-Generasi Alpha (Foto: Pixabay)
Bagi mereka yang lahir di tahun 2011 sampai sekarang, tentu teknologi bukan lagi menjadi hiburan semata melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Situasi ketergantungan teknologi pada generasi Alpha membuat generasi ini paling transformatif dibandingkan generasi sebelumnya. Akrab dengan teknologi, generasi ini belum memiliki perencanaan keuangan yang matang. Boston.com melansir penggunaan uang generasi Alpha belum bisa diprediksi lantaran usia masih terbilang muda.
Setiap generasi punya cara sendiri dalam mengatur keuangannya. UOB memahami perbedaan dari kebutuhan finansial setiap generasi dengan meluncurkan produk yang beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk info selengkapnya tentang produk-produk UOB silakan cek di sini. UOB, Right By Every Generation.
Artikel adalah bentuk kerja sama dengan UOB Indonesia.
ADVERTISEMENT